Sertifikasi ini sebagai bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan 4K, yakni Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Hidup.
Sudah ada 16 desa yang mendapatkan sertifikasi Desa Wisata Bekelanjutan, dan ada lebih dari 200 desa yang ditargetkan untuk menjadi Desa Wisata Mandiri di tahun 2024 nanti. Pembangunan pariwisata berkelanjutan ini dipercaya menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan.
Berikut daftar 16 Desa Wisata yang berhasil mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
1. Batu Layang di Kabupaten Bogor
2. Kandri di Kota Semarang
3. Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul
4. Pentingsari di Kabupaten Sleman
5. Candirejo di Kabupaten Magelang
6. Jatimulyo di Kabupaten Kulonprogo
7. Osing Kemiren di Kabupaten Banyuwangi
8. Penglipuran di Kabupaten Bangli
9. Pemuteran di Kabupaten Buleleng
10. Pujon Kidul di Kabupaten Malang
11. Sesaot di Kabupaten Lombok Barat
12. Kembang Kuning di Kabupaten Lombok Timur
13. Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah
14. Liang Ndara di Kabupaten Manggarai Barat
15. Lerep di Kabupaten Semarang
16. Karangrejo di Kabupaten Magelang
"Manfaat sertifikasi desa wisata berkelanjutan antara lain meningkatkan kesadaran, pengakuan atau rekognisi akan adanya standar kualitas untuk semua operator bersertifikat, dukungan terhadap pelestarian bumi, dan bertanggung jawa menekankan pada produk yang bekelanjutan, menciptakan koneksi, kemitraan yang bermakna dan hubungan peningkatan nilai, yang dapat memperluas jangkauan program pariwisata berkelanjutan di Indonesia," tandas Menparekraf Sandiaga Uno.
(Brina)