"Maka pada kuartal II-2021, perekonomian Indonesia dari besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.175,8 triliun. Sedangkan kalau kita nilai berdasarkan harga konstan PDB Q2 2021 Rp 2.772,8 triliun. Dengan demikian, kalau dihitung pertumbuhan Q2 2021, Q to Q atau kuartal II kalau dibanding kuartal I-2021 perekonomian Indonesia tumbuh 3,31%. Sedangkan kalau dibandingkan Q2 2020 atau yoy pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Baca Juga : Ikuti Webinar Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik Bersama INBISNIS
Seperti diketahui resesi adalah kondisi ketika pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi minus yang dialami Indonesia sudah terjadi sejak kuartal II-2020, yaitu minus 5,32%. Kontraksi pertumbuhan ekonomi berlanjut ke kuartal III-2020 minus 3,49% dan minus 2,19% pada kuartal IV-2020.
Sementara itu, sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,07%. Kemudian pada kuartal I-2021, ekonomi Indonesia juga masih tercatat minus di level 0,74%.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level positif 7% pada kuartal II-2021. Lebih baik dari kuartal I, yang masih minus 0,74%.
Baca Juga : Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Melalui Penguatan Sektor Pertanian
"Kita semua optimis di kuartal kedua dari sebelumnya kuartal satu minus 0,74%. Kita optimis kuartal kedua tumbuh insyaallah kurang-lebih 7%," papar Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas Kadin VIII, Rabu (30/6).
Selain Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyampaikan dirinya optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 bisa mencapai 7%. Hal ini karena perbaikan ekonomi yang terjadi pada April hingga pertengahan Juni.
Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini diperkirakan berkisar 6,37%.
(PTW/Redaksi)