Dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispen AL), kapal buatan Jerman tahun 1977 tersebut telah meminta izin menyelam kepada Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.
"Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi," tulis Dispen AL pada hari rabu malam (21/4).
KEMAMPUAN BERTAHAN AWAK KAPAL
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan kepada wartawan, persediaan oksigen di kapal selam akan habis pada Sabtu (24/4) pukul 03.00 (72 jam sejak menyelam).
"Kemampuan oksigen KRI jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini, mampu 72 jam. Kurang lebih 3 hari," ujar Yudo dalam jumpa pers di Lanud Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4).
KEMAMPUAN BERTAHAN KAPAL SELAM
Angkatan Laut telah menyampaikan, kapal selam tersebut tenggelam di kedalaman 600-700 meter, jauh lebih dalam dari posisi kedalaman yang diperkirakan oleh perusahaan yang meningkatkan kemampuan kapal tersebut pada 2009-2012, yakni 200 meter.
Ahn Guk-hyeon, seorang pejabat dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Korea Selatan, mengatakan kapal selam itu akan rusak jika melewati kedalaman sekitar 200 meter karena tekanan. Ia mengatakan perusahaannya meningkatkan sebagian besar struktur dan sistem internal kapal selam Indonesia itu tetapi tidak memiliki informasi terbaru tentang kapal tersebut.
PROSES PENYELAMATAN HINGGA SAAT INI
Pemerintah menyampaikan, kapal-kapal Angkatan Laut, kapal-kapal selam, dan pesawat-pesawat udara telah dikerahkan untuk mencari di daerah tempat kapal selam itu terakhir kali terdeteksi. Serta kapal peenyelamat dari Singapura dan Malaysia diharapkan diba secepatnya.
Terlepas dari hal tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi tjahjano menegaskan pihaknya akan mengupayakan secara penuh dalam pencarian KRI Nanggala.
"Sampai hari ini upaya pencarian masih terus dilakukan oleh TNI AL. Seluruh prajurit di lapangan sedang melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap KRI Nanggala-402," tegas Hadi dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).
DAFTAR 53 AWAK KRI NANGGALA-402
1. Heri Oktavian - Letkol Laut (P) -Komandan KRI Nanggala-402
2. Eko Firmanto - Mayor Laut (P)
3. Wisnu Subiyantoro - Mayor Laut (T)
4. Yohanes Heri - Kapten Laut (E)
5. I Gede Kartika - Kapten Laut (P)
6. Muhadi - Lettu Laut (P)
7. Ady Sonata - Lettu Laut (P)
8. Imam Adi - Lettu Laut (P)
9. Anang Sutriatno - Lettu Laut (T)
10. Adhi Laksmono - Letda Laut (E)
11. Munawir - Letda Laut (P)
12. Rhesa Tri - Letda Laut (T)
13. Rintoni - Letda Laut (T) 14. M Susanto - Letda Laut (P)
15. Ruswanto - Serka Bah
16. Yoto Eki Setiawan - Sertu Bah
17. Ardi Ardiansyah - Sertu Ttu
18. Achmad Faisal - Sertu Kom
19. Willy Ridwan Santoso - Sertu Kom
20. M Rusdiyansyah - Sertu Eko
21. Ryan Yogie Pratama - Sertu Eki
22. Dedi Hari Susilo - Sertu Mes
23. Bambang Priyanto - Serda Bah
24. Purwanto - Serda Kom
25. Eko Prasetiyo - Serda Kom
26. Harmanto - Serda Ttu
27. Lutfi Anang - Serda Ttu
28. Dwi Nugroho - Serda Atf
29. Pandu Yudha Kusuma - Serda Ede
30. Misnari - Serda Eta
31. Setyo Wawan - Serda Saa
32. Hendro Purwoto - Serda Lis
33. Guntur Ari Prasetyo - Serda Mes
34. Diyut Subandriyo - Serda Lis
35. Wawan Hermanto - Serda Lis
36. Syahwi Mapala - Serda Lis
37. Wahyu Adiyas - Serda Lis
38. Edi Wibowo - Serda Lis
39. Kharisma D.B - Kopda Eta
40. Nugroho Putranto - Kopda Tlg
41. Khoirul Faizin - Kopda Mes
42. Maryono - Kopda Trb
43. Roni Effendi - Klk Eta
44. Distriyan Andy P - KLK Eta
45. Raditaka Margiansyah - KLS Isy
46. Gunadi Fajar R - KLS Isy
47. Denny Richi Sambudi - KLS Nav
48. Muh Faqihudin Munir - KLS Mes
49. Edy Siswanto - KLS Nav Non ABK
50. Harry Setyawan - Kolonel Laut (P) - Dansatsel
51. Irfan Suri - Letkol Laut (E)
52. Whilly - Mayor Laut (E)
53. Suheri - ASN