Audiensi tersebut diterima oleh Wakil Ketua 3 dari fraksi Partai Demokrat Tjokorda Rai Asmara. Di awal, dirinya menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa menerima adik-adik mahasiswa dari DPC GMNI Denpasar.
|Baca Juga: Menhub dan Ketua DPR RI Pantau Arus Larangan Mudik
“Ya karena agenda di DPRD yang cukup pada, ditambah keterbatasan kondisi akibat Covid, jadi kami baru bisa menerima teman-teman GMNI” ucap Tjok Asmara
Proses audiensi berjalan alot, GMNI Denpasar menyerahkan kajian argumentsi kritis kepada DPRD. Satu kajian berkaitan dengan polemik impor beras dan kajian yang kedua adalah mengenai permasalahan buruh di masa pandemi dan wacana pembukaan pariwisata Bali
Kajian tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris DPC GMNI Denpsar, I Dewa Agung Putra Agung.
|Baca Juga: Ingat! Tidak Boleh Ada Open House Saat Lebaran
“Ini merupakan tindak lanjut kami, sebelumnya kami telah menyusun kajian pasca dilakukannya diskusi melalui webinar yang mengundang berbagai pihak termasuk pemerintah Provinsi Bali serta dari kalangan akademisi” ucap Dewa.
Kemudian isi substansi lebih detail berisi mengenai tuntutan-tuntutan barkaitan dengan polemik impor beras. GMNI berpandangan steatment Presiden hanya sebagai peredam gejolak publik yang mengecam impor beras tersebut.
“Dasar kami ada disini adalah mengenai polemik impor beras, Kami menggaris bawahi bahwa pernyataan presiden jokowi tidak menjamin beras tidak akan diimpor” ucap Edi Swastawan yang menjabat sebagai wakbid Buruh Tani dan Nelayan DPC GMNI Denpasar.
(Reporter: Made |Editor: Brina)