Koster menganjurkan perbekel hingga lurah untuk minum kopi dicampur arak. Menurutnya, campuran kopi tanpa gula dan arak bisa jadi 'ramuan' pembangkit semangat.
"Terus semangat, tidak boleh kendor, tidak boleh sontoloyo, tidak boleh malas-malasan, harus rajin, harus semangat, harus tekun. Kalau kurang semangat, lemas, langsung minum kopi tanpa gula pakai arak, supaya jadi semangat," ujar Koster, Senin (12/7).
Baca Juga : Kadin Dukung Vaksinasi Gotong Royong Guna Percepat Program Vaksinasi Nasional
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan virtual pengarahan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat kepada para kades dan lurah.
Koster mengaku sering mencampur kopi tanpa gula dengan arak. Menurutnya, minum kopi yang dicampur tuak juga bisa menjaga kesehatan.
"Seperti saya. Kalau mau pakai tuak boleh juga. Jadi silahkan sesuai selera masing-masing," kata Koster.
Dalam kesempatan itu, Koster juga memohon agar para lurah, perbekel, dan bendesa adat selalu menjaga kesehatan. Ia meminta mereka tak melakukan aktivitas yang menimbulkan risiko tinggi.
"Saya mohon lurah, perbekel, bendesa adat jaga kesehatan. Jaga diri baik-baik. Jangan melakukan aktivitas yang menimbulkan risiko tinggi supaya betul-betul dapat melaksanakan tugas dengan baik. Supaya apa yang diprogramkan ini bisa dilaksanakan di tingkat desa, di tingkat lurah, di tingkat desa adat," ujar Koster.
Baca Juga : Positif Covid-19, Gubernur-Wakil Gubernur Sulteng Jalankan Pemerintahan Secara Virtual
Koster mengatakan pertemuannya dengan para lurah, perbekel, hingga bendesa adat memang dilakukan cukup mendadak. Sebab, terdapat beberapa hal penting yang perlu dilaksanakan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, pemerintah kabupaten/kota, termasuk kelurahan desa dan desa adat, khususnya dalam pelaksanaan PPKM darurat.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan arak Bali bisa menyembuhkan COVID-19. Supaya manjur, minuman beralkohol ini dicampur dengan jeruk purut dan minyak kayu putih.
"Itu (terapi arak-red) ternyata efektif sekali. Yang baru kena positif, dua hari dilakukan 'treatment' ini, pada hari ketiga negatif dan sembuh," kata Wayan Koster di sela peluncuran Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali, di Kediaman Jayasabha, Denpasar, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (23/6).
Dirinya mengklaim tingkat kesembuhan terapi arak Bali ini mencapai 80% terutama untuk mereka yang tanpa gejala. Ada 19 sampel yang dicoba dan hasilnya sebanyak 15 pasien sembuh. Jumlah sampel kemudian terus ditingkatkan hingga mencapai ratusan.
(PTW/Redaksi)