Baca Juga: Dusun di Magelang ini Mirip Seperti Pemukiman di Himalaya
Jokowi menyampaikan, pariwisata Bali akan dibuka sekitar bulan Juni-Juli jika kondisi dan penanganan pandemi Covid-19 kian membaik.
"Agar semua mendukung. Agar tetap hati-hari. Nanti Juli lah (dibuka)," ucapnya dalam konferensi pers dilansir Kompas.com (16/3).
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan hal yang senada dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/3).
Baca Juga: Penampakan Komplek Perumahan di Mars, Seperti Apa?
Dalam keterangannya, Luhut mengklaim, jumlah kasus Covid-19 di Bali telah mengalami penurunan, sehingga membuka kemungkinan dibukanya pariwisata Pulau Bali.
"Jumlah kasus (Covid-19) di Bali dalam beberapa minggu terakhir ini telah menunjukkan penurunan. Penurunan tersebut terjadi karena diberlakukannya kebijakan pendekatan terukur dengan memperhitungkan dua faktor krusial" kata Luhut.
Kedua faktor tersebut adalah memungkinkan kegiatan ekonomi untuk dilanjutkan serta menegakkan implementasi protokol kesehatan di seluruh Bali termasuk di tingkat desa.
Baca Juga: Catat! Berikut Prokes Yang Harus Dijalankan Saat Berpergian
Pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana, I Gede Pitana, setuju jika Pulau Dewata dibuka kembali untuk wisman.
"Saya setuju agar pariwisata di Bali digerakkan kembali, karena pemulihan ekonomi Bali itu hanya bisa melalui pariwisata," kata dia.
Kendati demikian, Pitana memberikan saran kepada pemerintah untuk berkonsentrasi terlebih dahulu pada pariwisata dalam negeri, karena terdapat hambatan jika berharap untuk adanya wisman saat ini, diantaranya hambatan ekonomi, fisik, hingga politik, kecuali jika program travel bubble sudah ada.
(Koko*/Red)