Baca Juga: Bali-Batam-Bintan Jadi Travel Bubble untuk Tarik Wisatawan Asing
Dalam audiensi dengan 11 bupati dan wali kota Sumatra Barat beserta Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (13/4/) Menparekraf Sandiaga mengatakan Sumatra Barat merupakan provinsi dengan potensi wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya, terutama dari segi kuliner.
"Saya pikir pengembangan pariwisata di Sumatra Barat berbasis nature and culture ini sudah tepat," kata Sandiaga , dilansir siaran pers yang dikeluarkan kemenparekraf (14/4).
Baca Juga: Zona Ring Of Fire, Indonesia Bisa 5.000 Kali Gempa Dalam Setahun
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah daerah mengemas potensi-potensi tersebut menjadi lebih berkualitas. "Jadi kita punya kekayaan sumber daya alam dan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif tapi bagaimana kita meningkatkan nilai tambahnya," katanya.
Pengembangan potensi wisata ini juga perlu diselaraskan dengan pengembangan desa-desa wisata di provinsi yang juga dikenal dengan sebutan "Ranah Minang" itu. Menurut Sandiaga, desa wisata dapat membuka peluang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pemenang pascapandemi COVID-19.
Ia mencontohkan pengembangan tersebut dengan diraihnya sertifikasi "Desa Wisata Berkelanjutan" oleh Desa Wisata Kubu Gadang yang berada di Kota Padang Panjang. Nantinya, program ini juga bisa diikuti oleh desa-desa wisata lainnya.
"Pandemi ini akan mengubah peta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya juga akan menyempatkan diri berkunjung ke Sumatra Barat," ujar Sandiaga.
Selain pengembangan desa wisata, Sandiaga juga menekankan pentingnya digitalisasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat. Menurutnya, digitalisasi juga berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sana.
"Ini juga masuk ke dalam pengembangan desa wisata dan juga ekonomi kreatif kedepannya. Saya yakin, dengan kita bergandengan tangan, kita bisa kembali bangkit," ungkap Sandiaga.
Adapun ke-11 bupati dan wali kota Sumatra Barat yang hadir dalam audiensi adalah Bupati Agam, Andri Warman; Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur; Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir; Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar; Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, dan Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Solok, Medison.
Baca Juga: Arie Kriting 'Semprot' Wartawan yang Tak Punya Kode Etik Jurnalistik
Turut hadir pula Wali Kota Solok, Zul Elfian; Wali Kota Pariaman, Genius Umar; Wali Kota Bukittinggi, Erman Saffar; Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta; dan Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul.
Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani; Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian; serta anggota Komisi III DPRD Sumbar, Irwan Afriadi.
(Brina/Red)