Kantor Staf Kepresiden menyatakan, langkah ini menjadi upaya pemerintah untuk memastikan kunjungan wisatawan tidak akan membuat varian virus baru dapat masuk serta menjamin kondisi kesehatan wisatawan.
"SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerjasama dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta masyarakat," ujar Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta dalam keterangan tertulis, sabtu (8/5).
Febry menyampaikan, SOP ini termasuk didalamnya terkait pengawasan pelaksanaan dan tacking/tracing wisatawan. Dalam persiapan pelaksanaan pilot project di ketiga daerah ini, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diharapkan untuk saling berkoordinasi dalam mempersiapkan destinasi yang akan dibuka.
Menurut Febry, alasan ketiga daerah tersebut dipilih karena menjadi penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak.
"Ketiga daerah tersebut dipilih karena selain penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak, juga sudah melalui proses verifikasi yang ketat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk Bintan, nantinya akan difokuskan di daerah Lagoi. Batam akan berfokus di daerah Nongsa. Sementara Bali akan difokuskan pada Sanur, Nusa Dua dan Ubud.
(Reporter: Putu |Editor: Brina)