Hal tersebut disampaikan Mendag dalam acara Indonesia Food Summit 2021 yang diselenggarakan Media Group News dengan tema ‘Solusi Mewujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional’, Selasa (1/6). Selain Mendag, turut hadir sebagai narasumber Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Ketahanan pangan adalah kekuatan suatu bangsa. Konsep food estate berbasis korporasi petani akan mendukung ketahanan pangan nasional yang langsung menghubungkan petani dengan konsumen,” tandas Mendag Lutfi
Menurut Mendag, ketika komoditas pertanian dikelola secara korporasi, secara profesional, secara baik, maka akan menghasilkan hasil yang baik pula untuk para petani. Saat ini, sisi permintaan (demand) kebutuhan komoditas pangan pokok telah terpetakan.
“Indonesia masih membutuhkan setidaknya 3,3 juta ton beras, 5,5 juta ton gula, dan 600 ribu ekor sapi per tahun. Kebutuhan tersebut diyakini dapat terpenuhi jika semua dijalankan secara profesional dan memaksimalkan teknologi yang ada, salah satunya dengan cara food estate,” imbuh Mendag.
Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ketika 34 provinsi yang ada di Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka akan berdampak pada kepentingan ekonomi nasional. Karena menurutnya, pertanian bukan hanya soal perut dan makan.
"Pertanian juga erat kaitannya dengan lapangan kerja yang ada di depan mata. Pertanian menunjang ekonomi Indonesia," katanya.
Mentan yang akrab dikenal SYL ini mengungkapkan Pertanian adalah sektor strategis dan salah satu pilar kekuatan negara. Tata kelola pertanian di suatu desa yang baik akan menghadirkan ketahanan pangan yang kuat. Begitu juga pada tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi
Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya bersama Mendag sepakat, berjalan bersama. Bukti nyata kerja bersama itu menurutnya adalah bagaimana pasokan dan harga bahan pangan pokok ketika bulan suci Ramadhan dan menjelang Ramadhan.
"Saya mengamankan hulu-nya, melakukan budidaya dan produksi sementara hilir digarap oleh Mendag," tegas Mentan.
(GRY/Redaksi)