Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) agar menjadi momentum kebangkitan Industri Pariwisata dan Industri Ritel Indonesia, seiring dengan berjalannya program Vaksinasi Covid-19.
Hari Belanja Diskon Indonesia diinisiasi Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) beserta mitra dan stakeholder asosiasi lain.
Acara ini diselenggarakan sepanjang bulan Agustus, bertepatan dengan momen perayaan Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus 2021 serta Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021.
Dikutip dari laman resmi Kemenkop, berdasarkan data statistik, jumlah peritel, brand dan pusat perbelanjaan yang berpartisipasi di HBDI terus meningkat setiap tahunnya. Ia menjelaskan, dalam 4 tahun jumlah peritel yang ikut serta tumbuh hampir 2 kali lipat, diikuti oleh total 500 brand berpartisipasi. Tahun lalu melibatkan 375 pusat perbelanjaan di 91 kota. Bahkan, nilai transaksi HBDI 2019 sebesar Rp20 triliun dan meningkat menjadi Rp22,5 triliun di tahun 2020.
"Tren baik tersebut tentu juga harapannya dapat memberikan dampak positif dari sisi transaksi yang meningkat bagi peritel dan UMKM Indonesia," ujar Teten dilansir situs Kemenkop (13/7).
Selain itu, Teten mengharapkan HBDI juga dapat menjadi lokomotif transformasi digital UMKM unggulan Indonesia serta membuka akses UMKM ke rantai pasok industri besar. Selain itu, membenahi proses bisnis agar lebih efektif dan efisien, membenahi tata kelola usaha, serta SDM yang lebih teratur, hingga memberikan akses pembiayaan.
Setahun ke belakang pemerintah dan seluruh elemen termasuk asosiasi peritel sukses menghadirkan tambahan 6,7 juta pelaku UMKM dalam ekosistem digital. Hingga hari ini setidaknya 13,7 juta pelaku UMKM, atau setara 21% total populasi pelaku usaha telah onboarding digital. Angka ini perlu terus digenjot agar mencapai 30 juta di tahun 2024. Hari Belanja Diskon Indonesia juga diharapkan dapat mengakselerasinya.
(SBN/Biro Humas Kemenkop)