Menggunakan nama brand Minaqu Home Nature, dirinya membuka jejaring dengan para distributor tanaman hias di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Pada tahun 2020, Ade berhasil menjalin kerjasama dengan distributor di Amerika Serikat, Kanada, New York, Cyprus serta Jerman. Kini, Minaqu telah memiliki kontrak ekspor sebanyak 15 juta tanaman hias dalam tempo 2 tahun.
Baca Juga : Ikuti Pelatihan Jurnalistik Bersama INBISNIS, Gratis!
"Kalau dikalkulasi angka (nilai kontrak) mungkin sekitar Rp 2,3 triliun," ungkap Ade dalam acara Festival Ide Bisnis Xpora by BNI, Minggu (1/8).
Menurutnya, Indonesia memiliki ribuan jenis tanaman hias dengan kualitas yang sangat baik. Ia berharap, melalui Minaqu Home Nature, tanaman hias Indonesia dapat dikenal masyarakat dunia.
Pada masa pandemi, kebutuhan akan tanaman hias meningkat signifikan. Di Eropa dan Amerika kata Ade, tanaman indoor diminati sebagai penghias rumah dan hobi bagi masyarakat. Tanaman hias dapat ditemukan di negara tropis seperti Indonesia.
"Pada saat pandemi, masyarakat global khususnya Amerika dan Eropa mencari tanaman-tanaman yang ada di negara tropis. Saya dan teman-teman melihat potensi itu, lalu memaksimalkan potensi yang ada kemudian saya bergerak mencari pasar," ujar Ade.
Ade menuturkan, pihaknya dalam memenuhi permintaan ekspor akan bekerjasama dengan memberdayakan para petani lokal.
Selain mengepul tanaman dari petani, Minaqu Home Nature juga merangkul petani untuk meningkatkan kualitas tanaman hias agar sesuai dengan standarisasi internasional. Sehingga, nilai jual tanaman hias Indonesia dapat ditingkatkan.
"Kami melakukan pembuatan Minaqu Research Centre agar varietas tanaman hias, hasil persilangan tanaman-tanaman hias yang ada bisa kami distribusikan kepada para petani kami. Dan ini menjadi satu added value yang memiliki keberlanjutan pasar," tandasnya.
(PTW/Redaksi)