wrapper

Breaking News

Wednesday, 04 Aug 2021

Di Masa Pandemi, Pria Ini Sukses Bangun Usaha Budidaya Bibit Anggur

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Buah anggur

--------------------

INBISNIS.ID, PEKALONGAN - Pandemi tidak selalu menjadi penghambat untuk membangun usaha. Seperti Adly Natha (44) warga RT 4 RW 8, perum GSM, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah membangun usaha budidaya anggur dengan memanfaatkan lahan rooftop nya. 

Ia melakukan budidaya ini sejak pandemi Covid-19.

"Saya mulai melakukan budidaya buah anggur ini sejak tahun 2019. Namun, saya menjadi penghobi buah anggur ini sudah 8 tahun." kata Aldy dilansir Tribun, Senin (2/8).

"Awalnya saya mengupload video panen buah anggur di channel Youtube saya.Dari itu, banyak yang komen dan cara menanamnya. Akhirnya saya mulai menggeluti budidaya bibit anggur ini tahun 2019," lanjutnya.

Baca Juga : Ikuti Webinar Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik Bersama INBISNIS

Adly menceritakan sebelum menjadi pembudidaya anggur, ia bekerja di dunia IT. Hingga saat ini, ada sekitar 80 jenis bibit anggur dari berbagai dunia yang dibudidayakan.

"Ada 80 jenis anggur yang saya kembangkan di antaranya anggur dari China, Japan, Ukraina, France, India. Lalu untuk jenisnya ada anggur jupiter, ninel, baikonur, akademik avidza, trans, Gozv, sharada, dan lain sebagainya," ucapnya.

Kemudian, banyaknya peminat pada buah satu ini membuat anggur dijual dengan harga yang cukup mahal. Oleh karena itu, banyak petani yang tertarik untuk membudidayakan anggur karena peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

"Sebenarnya menanam anggur ini, seperti menanam pohon-pohon yang lain. Cuma, di teknik pembuahan yang berbeda." kata dia.

"Saat anggur mau pembuahan itu harus dilakukan pemangkasan. Semua ranting dan daunnya dibuang. Nanti, kalau sudah tumbuh tunas membawa bunga. Jadi kalau tidak ada pemangkasan sulit berbuah," imbuhnya.

Baca Juga : Ikuti Webinar Teknik Wawancara dan In-Depth Reporting Bersama INBISNIS

Ia mengungkapkan, bibitnya dijual secara online melalui media sosial.

"Alhamdulillah, pembelinya dari luar Jawa banyak sekali. Kalau harganya dari Rp 125 ribu hingga Rp 1 Juta," ujarnya.

"Omzet dari penjualan bibit ini sekitar Rp 6 Juta hingga Rp 9 Juta," tambahnya.

(PTW/Redaksi)

Dibaca 347 Kali Terakhir disunting pada Wednesday, 04 August 2021 13:51

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami