Seperti yang dilakukan oleh Dadan Hermawan (32), warga Cimahi yang saat ini menjalankan usaha percetakan kartu vaksinasi COVID-19 seukuran KTP bagi masyarakat.
Bisnis itu mulai dilakoni Dadan empat bulan yang lalu. Saat pemerintah menggencarkan vaksinasi COVID-19. Kemudian saat ini pemerintah menerapkan kartu vaksin sebagai sebagai syarat untuk melakukan perjalanan hingga masuk ke pusat perbelanjaan.
"Sekitar empat bulan lalu mulainya. Tapi waktu itu belum ramai yang mau cetak, karena kan belum ada perintah dari pemerintah. Waktu itu paling hanya 1 atau 2 yang cetak sehari," ungkap Dadan dilansir detikcom, Rabu (11/8).
KLIK DI SINI UNTUK BERLIBUR BERSAMA LABAHO
Dadan menerima layanan pencetakan kartu vaksinasi tersebut di atas motor roda tiga. Ia dan seorang rekannya mangkal di kawasan Alun-alun Cimahi. Sebelumnya, Dadan menerima pembuatan gantungan kunci berbahan mika.
Beberapa waktu belakangan, ia merasakan adanya peningkatan pencetakan kartu vaksin COVID-19 pun meningkat. Dalam sehari ia bisa menerima sebanyak 50 permintaan pencetakan hingga membuatnya kewalahan.
"Iya sekarang lebih ramai, sampai kewalahan. Jadi sekarang harus nunggu sehari, misalnya pesan cetak hari ini besok baru diambil. Yang penting gambarnya sudah dikirimkan," kata Dadan.
Meningkatnya tren pencetakan kartu vaksin COVID-19 otomatis berdampak terhadap omzet yang diraupnya. Dadan mematok harga Rp 10 ribu per kartu. Artinya jika sehari ada sekitar 50 orang yang mencetak kartu, dalam sebulan ia bisa mendapat sekitar Rp 15 juta.
(PTW/Redaksi)