Jokowi menjelaskan, peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama. Untuk itu, pemerintah mempersiapkan berbagai kemudahan menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar. Selain itu, Jokowi menilai perlu ada peningkatan daya saing produk lokal dalam kompetisi global.

"Pemerintah terus mendorong ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi perdagangan elektronik dan lokapasar jumlahnya terus bertambah," ujar Jokowi.

Dengan jaringan perdagangan lintas batas seperti yang dimiliki Shopee, berbagai UMKM Indonesia termasuk produk fesyen dan busana muslim akan memiliki akses pasar lebih luas, tidak hanya di dalam negeri, namun sampai ke berbagai negara di Asia Tenggara hingga Brasil.

Pada 2021, Shopee mencatat lebih dari 50 ribu produk lokal terjual setiap harinya di luar negeri dengan 6 negara tujuan ekspor, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Brasil.

Salah satu UMKM yang sudah menembus pasar global adalah perajin produk kulit M Adzwin Perwira yang menggunakan nama Wallts. Dia mengaku, pendapatannya meningkat hingga 40 kali lipat usai pemasaran dilakukan lewat platform dagang elektronik. Didukung program ekspor, dompet kulit Wallts pun diterima di luar negeri.

"Karena saya bayangkan ekspor itu susah, siapkan cukai dan lainnya, ternyata Shopee juga ada edukasinya," kata Adzwin dalam sebuah webinar pada Senin (16/8).

Dengan dukungan perluasan pasar tersebut, Adzwin kini mempertimbangkan melakukan diversifikasi produk guna menggaet lebih banyak pembeli. 

Hal itu turut membuktikan dukungan yang diberikan berbagai pihak bagi UMKM, mulai pemerintah hingga sektor swasta melalui kehadiran Kampus UMKM Shopee di beberapa kota besar seperti Bandung, Solo dan Semarang. Program ini membantu UMKM untuk dapat naik kelas dan bersiap bersaing di pasar global.

(PTW/Redaksi)