Pantauan awak media INBISNIS.ID sejak senin malam (27/12) hingga Rabu sore (29/12) dilokasi terkesan sepi, banyak stand yang disiapkan juga tidak terisi, hanya pada saat pembukaan tanpa acara seremonial dan sempat dikunjungi Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, terlihat stand expo penuh dengan produk yang ditampilkan maupun peragaan kegiatan beberapa komunitas, termasuk stand Fakultas Pertanian Universitas Khairun yang sempat dikunjungi Wali Kota.
Karena sepinya pengunjung yang datang hingga ada peserta expo yang mengosongkan standnya. Beberapa peserta yang sempat dihubungi INBISNIS.ID mengatakan bahwa expo memang sepi pengunjung dan peserta, tidak semeriah kegiatan-kegiatan pameran lainnya. Pada hal kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melihat sejauh mana produk UMKM yang telah dihasilkan oleh pelaku UMKM di Kota Ternate.
“Entah karena kondisi cuaca yang tidak mendukung atau karena panitia yang belum siap, memang sangat sepi expo kali ini”, demikian tutur Lily seorang koordinator stand.
Kami sudah siapkan stand ini sebaik mungkin agar menarik dan diisi dengan produk-produk kreatif hasil anyaman bambu dengan harapan agar produk bisa terjual, tapi apa boleh buat, karena sepi pengunjung maka tujuan dan target kami di expo kali ini tidak tercapai,” keluh seorang peserta expo yang tidak mau menyebutkan namanya.
Ketika Koordinator kegiatan expo, Rachmat Hidayat yang dihubungi INBISNIS.ID, mengatakan bahwa ada dua kelompok yang turut ambil bagian dalam kegiatan expo yaitu kelompok Komunitas yang dikordinir olehnya, dan kelompok UMKM yang dikordinir langsung oleh Dinas Koperasi dan UMKM.
(Foto : @pardy_tafuraga30. Peragaan Launching City Branding Ternate Kota Rempah)
Diakui sendiri oleh Rachmat bahwa sejak awal memang sepi pengunjung, karena ada beberapa hal, selain persiapan panitia sendiri yang hanya diberikan waktu kurang dari seminggu masalahnya karena kekhawatiran dari protap Covid-19, bisa juga karena belakangan ini cuaca di Ternate kurang mendukung.
“Kita lihat sendiri keadaannya selama 3 hari belakangan ini, panitia belum bisa bekerja optimal karena angin kencang dan hujan, masyarakat tentu enggan untuk keluar rumah, juga kami kurang publikasi ke media, semua peserta yang mendaftar ada 38 peserta, dan bisa saja yang lain karena cuaca, tidak sempat mempersiapkan stand yang sudah disiapkan. Tapi saya yakin malam puncaknya pasti ramai pengunjung karena selain OPD yang dimobilisasi untuk hadir juga ada agenda menarik yang telah disiapkan panitia,” jelas Rachmat.
Apa yang disampaikan koordinator kegiatan ini memang terbukti, saat acara puncaknya pada Rabu malam, semua area parkir penuh dengan kendaraan roda empat dan dua. Pengunjung membludak sejak pukul 08.00 hinga berakhir 11.00. Selain dimeriahkan dengan acara seni dan budaya berupa tari-tarian beberapa komunitas Seni, penyerahan hadiah perlombaan, juga Launching Branding City,Ternate sebagai Kota Rempah oleh Wali Kota Ternate.
( Anto Hoda / FF )