Turut hadir menyaksikan penaburan perdana ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Malut, Samsuddin A. Kadir, Walikota Tidore Kepulauan, Capt H Ali Ibrahim, Rektor Unkhair yang diwakili Wakil Rektor I, Suratman Sujud, Wakil Rektor III, Syawal Abdul Ajid, Kadis Kelautan dan Perikanan Malut, Abdullah Assagaf.
Kegiatan kerjasama di bidang usaha budidaya udang vaname ini langsung didampingi Pusat Studi Akuakultur (Pusaka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun (Unkhair) yang dimotori seorang pakar Akuakultur, Dr. Muhammad Aris,S.Pi. M.Si.
Pada saat menyampaikan laporannya, Aris mengatakan bahwa pusat kajian akuakultur (pusaka) berkomitmen untuk terus melaksanakan pendampingan yang insentif serta melakukan pendampingan yang kuat terhadap kegiatan budidaya udang vaname ini bagi masyarakat yang ada di Provinsi Malut.
Baca Juga : "Solusi tetap sehat dan bugar di masa Pandemi, Ternate, cek disini untuk tahu rahasianya"
Menurut Aris, bahwa budidaya udang vaname sekarang ini prospeknya sangat baik, sehingga banyak yang tertarik untuk membudidayakannya.
“Kita fokus kerjasama ini dengan mengembangkan udang Vaname (Litopenaeus vannamei) menggunakan metode bioflok”, tutur Aris saat menyampaikan laporannya.
( Turut menyaksikan penaburan udang vaname dari kiri-kanan, Kadis DKP, Abdullah Assagaf, Sekda Provinsi Samsudin Kadir, Wali Kota Tidore Kepulauan,Cpt H.Ali Ibrahim, Wakil Rektor 1, Suratman Sujud dan Wakil Rektor III, Syawal Abdul Ajid )
Selanjutnya dikatakan Aris bahwa metode bioflok ini selain sebagi penyedia nutrien alami juga sebagai pengurai bahan organik dari pakan dan faces, makanya harus sterilisasi air dulu kemudian tumbuhkan beberapa bakteri melalui control rasio Carbon dan Nitrogen lebih besar 12. Menurutnya, untuk sumber Carbon menggunakan Molases dan Pakan Udang sebagai sumber N.
Sedangkan Sekda Provinsi Malut, Samsuddin A Kadir sendiri dalam sambutan singkatnya sangat mengapresiasi kegiatan kerjasama ini, dan pemprov sendiri memberikan tantangan kepada pusaka dengan menyediakan lahan seluas 20 ha untuk pengembangan udang vaname di daratan Halmahera.
“Harapan saya agar kita tetap berkomitmen menjadikan komoditi ini menjadi komoditi andalan terbesar di provinsi Maluku Utara,”pintanya.
Baca Juga : "Solusi tetap sehat dan bugar di masa Pandemi, Ternate, cek disini untuk tahu rahasianya"
Usai kegiatan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Malut kepada awak media mengatakan bahwa, sesuai dengan program DKP untuk komoditi unggulan selain tuna, tongkol dan cakalang juga ada budi daya udang vaname dan rumput laut yang sekarang sedang dikembangkan,
"Alhamdulillah dengan hasil kajian dari teman-teman pusat kajian akuakultur ini menjadi suatu rangsangan bagi DKP provinsi maupun kabupaten lainnya, karena ini juga bisa untuk menyalurkan sarana bantuan dalam pemberdayaan masyarakat dengan anggaran yang efisien," pungkasnya.
(Anto Hoda/FF)