Rangkuman Kabar Domestik
1. Cadangan Devisa desember Susut Tipis
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Desember 2021 sebesar US$144,9 miliar, menyusut dari posisi November 2021 US$149,9 miliar. Hal ini terjadi lantaran kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo bulan lalu.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meski susut, posisi cadangan devisa Desember masih berada di atas standar kecukupan internasional yakni tiga bulan impor.
Apa Implikasinya?
Penurunan cadangan devisa di akhir tahun secara historis lumrah terjadi, terutama ketika utang pemerintah yang jatuh tempo.
Secara fundamental, cadangan devisa yang lebih kecil memang mengurangi kekuatan fundamental suatu negara dalam menghadapi gejolak perekonomian dan menjaga nilai tukarnya. Namun, cadangan devisa yang masih juga berada di atas standar kecukupan internasional mengindikasikan kondisi perekonomian nasional yang sehat.
2. Wow, NFT Ternyata Wajib Lapor di SPT Tahunan!
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menetapkan bahwa aset digital non fungible token alias NFT wajib tercantum dalam Surat Pemberitahuan atau SPT Tahunan pemiliknya. Adapun nilai NFT yang dilaporkan ialah nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember.
Pasalnya, meskipun belum memiliki undang-undang khusus yang mengatur mengenai aset digital yang sedang naik daun tersebut, UU Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) dapat mencakup transaksi NFT yang menambah kemampuan ekonomis pelaku transaksi.
Apa Implikasinya?
Pengenaan pajak pada aset digital yang memiliki fungsi khusus seperti NFT sebaiknya dibahas dalam undang-undang khusus yang diramu dengan mempertimbangkan karakteristik aset-aset digital.
Pengenaan pajak dengan skema PPh umum dapat merugikan pelaku dan pegiat aset digital lantaran skemanya yang berbeda dengan skema penghasilan konvensional.
Rangkuman Kabar Mancanegara
1. Kata JP Morgan, Solana dan Terra Bisa Kalahkan Ethereum!
Perusahaan investasi ternama, JP Morgan mengungkap bahwa dominasi Ethereum di kancah DeFi dapat tersaingi oleh dua blockchain yang lebih progresif, yakni Solana dan Terra. Pasalnya, kedua blockchain tersebut dapat menyelesaikan transaksi lebih banyak per detiknya dengan block time yang lebih singkat.
Solana dapat menyelesaikan 50.000 transaction per second (TPS), sedangkan Terra 10.000 TPS. Sementara Ethereum hanya mampu menyelesaikan 15 hingga 45 transaksi saja per detiknya. Rata-rata block time tiap transaksi di blockchain Etherum mencapai 10-20 detik, sementara Terra hanya membutuhkan block time 6 detik saja.
Kendati berpotensi terkalahkan oleh pesaingnya, hingga saat ini Ethereum berkontribusi sebesar US$171,1 miliar dari total S$269 miliar kapital yang terkunci dalam ekosisitem DeFi. Jumlah ini sudah susut, sebab di puncak kejayaannya dominasi Ethereum mencapai 97%. Karena itu, JP Morgan optimis bahwa Ethereum sangat mampu mengalahkan dedengkot kripto yakni Bitcoin.
Apa Implikasinya?
Pandangan JP Morgan merupakan sentimen positif bagi Solana dan Terra yang memiliki potensi besar di masa depan. Tetapi, tidak menutup kemungkinan Ethereum terus memperbaharui teknologinya sehingga dapat mengalahkan Bitcoin tanpa harus kehilangan dominasinya.
2. Pengangguran Amerika Serikat Terpantau Menanjak
Klaim bantuan pengangguran di Amerika Serikat bertambah 7.000 menjadi 207.000 di minggu terakhir tahun 2021.
Penambahan klaim pengangguran di musim liburan memang biasa terjadi secara historis akibat banyaknya bisnis yang tutup temporer di akhir tahun. Namun, kenaikan kali ini di luar prediksi para ekonom yang memperkirakan klaim akan susut menjadi 197.000.
Apa Implikasinya?
Penambahan klaim bantuan pengangguran menjadi indikasi bahwa dunia usaha sedang lesu. Sehingga, ada indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi akhir tahun lalu sempat mandeg. Namun, hasil pasti angka pengangguran Desember akan terlihat di perilisan Non-Farm Payroll (NFP) hari ini.
Sumber : pluang.com
(FERY FADLY/Redaksi)