wrapper

Breaking News

Friday, 16 Apr 2021

Hindari Sindrom FoMO, Brahmanda Ajak Calon Investor Kenali Ilmu Saham

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)

--------------------

INBISNIS.ID, DENPASAR - Perkembangan teknologi dewasa ini memiliki pengaruh positif dalam kehidupan manusia, akan tetapi tidak dapat dipungkiri, terdapat pula pengaruh negatif dari perkembangan teknologi, khususnya di media sosial.

|Baca Juga: Anggap Sukses Terapkan Prokes, Presiden Jokowi Apresiasi Piala Menpora 2021

Dampak negatif perkembangan teknologi saat ini adalah sindrom FoMO (Fear of Missing Out) yaitu perasaan takut jika tertinggal dari orang lain.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, I Gede Brahmanda Candrawiguna yang akrab dipanggil Bama selaku Co Founder Delta Trade mengatakan bahwa perlu dilakukan pengedukasian kepada masyarakat yang merasa kurang pengalaman (FoMO) untuk masuk ke pasar saham.

|Baca Juga: Pemerintah Siap Tagih BLBI Rp 110,454 Triliun

"Kita di Delta Trade saat ini sedang fokus edukasi masyarakat melalui sosial media karena banyak yang FoMO terhadap pasar saham", ujar Bama, saat dihubungi INBISNIS via telepon, Jumat (16/4).

Bama juga berpandangan bahwa saat ini, banyak masyarakat yang FoMO terhadap pasar saham tetapi daya minat untuk belajarnya juga masih kecil.

"Sekarang banyak yang FoMO tapi mereka juga kurang minat belajar pasar saham jadi kami lebih fokus edukasi melalui sosial media dulu, kalau memang berminat lebih dalam baru masuk kelas pasar saham" ungkapnya.

|Baca Juga: Wamendag: Sistem Resi Gudang Akan Untungkan Petani

Dalam situasi pandemi ini, peminat investing telah meningkat sesuai dengan data dari Bursa Efek Indonesia.

 

I Gede Brahmanda Candrawiguna selaku Co Founder Delta Trade 

"Tahun-tahun sebelumnya investor lokal itu selalu kalah jumlah dengan investor luar, tapi saat ini jumlahnya sudah mengimbangi bahkan investor lokal sudah melebihi investor luar ini yang membuktikan optimisme masyarakat Indonesia besar di Pasar Saham", ujar Bama.

|Baca Juga: Mahfud MD Berpesan Agar Pemda Tunaikan Janji Politiknya

Bama yang sekaligus sebagai karyawan swasta tersebut menjadikan kegiatan investing ini sebagai side hustle.

"Saya menyebutnya sebagai side hustle karena ketika sudah mulai investasi ini akan merubah pola hidup kita yang awalnya tidak biasa menabung jadi biasa menabung dan menyisihkan untuk investasi" kata dia.

|Baca Juga: Kartini Go Surf, Ajang Bangkitkan Pariwisata Bali

Terakhir, Bama berharap kepada calon investor ataupun investor di pasar saham serta masyarakat agar tidak FoMO dalam melakukan investing.

"harapannya masyarakat jangan FoMO, Know What You Buy - Buy What You Know artinya kalian harus tau apa yang kalian mau beli, serta belilah apa yang kalian tahu semuanya ada ilmunya tentang pasar saham jadi harus dipelajari dulu", tukas Bama.

(Dwi/Koko)

Dibaca 729 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami