Lokasi penjualan Es Kelapa milik Bhakri, persis berada di pinggir jalan utama, Soekarno-Hatta Danga, Kota Mbay, Kecamatan Aesasa, kabupaten Nagekeo, persis berhadapan dengan Konter Excel Phone dan Bank NTT Cabang Mbay.
Hampir 4 tahun sudah, Bhakri merintis usaha es kelapa mudanya, jika dihitung sejak tahun 2016 lalu ia memulainya.
Ketika dijumpai media INBISNIS.ID dilokasi jualannya, Bhakri menjelaskan bahwa jika sedang ramai Omset penjualannya per hari bisa mencapai 500 ribu rupiah. Namun jika sedang sepi pelanggan omsetnya cuman kisaran 100 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah saja.
Jika dikalkulasikan, keuntungan Bahkari menjual es kelapa muda tiap bulannya, bisa mencapai 3 juta rupiah hingga 15 juta rupiah.
Menurut pengakuan Bhakri omsetnya mulai turun ketika masa pandemi covid-19, namun pengaruhnya tidak begitu signifikan.
"Ya,namanya usaha, ibarat air Mas, kadang pasang naik kadang turun. Waktu pandemi kemarin, pengaruh juga sih, namun tidak seberapa. belum ada pengalaman es kita tidak laku sama sekali, “urainya, Minggu (10/10/2021).
Bhakri mengaku Ia merintis usaha Kelapa mudanya, menggunakan modal sendiri, tanpa terikat pinjaman Bank maupun sejenisnya, sehingga turun naiknya pendapatan baginya sangat tidak berpengaruh terhadap usahanya.
Satu gelas Es kelapa milik Bhakri dapat dibeli seharga 5000 rupiah dan pelanggan dapat memilih untuk minum ditempat atau dibungkus untuk dibawa pulang.
"Kalau kelapa muda, itu saya beli dari masyarakat. Saya beli 3 buah 5000 rupiah. " Ujarnya.
Doni Moni, salah satu pelanggan yang dijumpai media INBISNIS, mengaku senang menikmati Es kelapa muda milik Bhakri.
"Saya senang dengan Es kelapa muda disini. Rasanya memang enak. Kalau saya memilih disini karena memang lokasinya persis pinggir jalan, kita mudah menemukanya," ujar Doni.
(Petrus Fua Betu Tenda/SBN)