Inovasi hidroponik dilakukan sejak bulan Mei hingga sekarang.
Inovasi hidroponik dengan sampah botol untuk hidroponik air diam, sedangkan bambu untuk hidroponik air mengalir.
"Hidroponik yang saya kembangkan menggunakan sampah botol dan bambu sebagai media tanamnya, tujuannya untuk menarik masyarakat, biasanya masyarakat malas budidaya tanaman dengan hidroponik karena biayanya mahal, namun hidroponik menggunakan sampah botol dan bambu membuat biaya menjadi lebih murah,” ujarnya saat diwawancarai INBISNIS (18/10/2021).
"Bambu menggantikan peran pipa. Rose bambu bagian dalamnya dibuang sehingga dapat mengalirkan air nutrisi, bambu dapat dipakai hingga 4 kali panen,” tambahnya.
Dua jenis sayur yang dibudidayakan menggunakan hidroponik sampah botol dan bambu yaitu selada dan sawi.
"Selada Per 250 gramnya 10.000 sedangkan sawi perikatnya 10.000. selama sebulan diperkirakan Marwan bisa mendapat 1.400.000 rupiah,” tuturnya.
Menurut Marwan, manfaat secara khusus hidroponik menggunakan sampah botol, dapat mengurangi sampah di sekitar rumah sedangkan bambu membuat biaya lebih murah.
“Manfaat secara umumnya tanaman tidak perlu diberi pestisida, tidak perlu membersihkan gulma, memperindah pekarangan, pertumbuhan lebih cepat dan harga jual tanaman lebih mahal dibandingkan menanam di media tanah,” tandas Marwan.
(Tri Wahyudi/SBN)