Husnil Teba adalah pria asal desa Balauring, Kecamatan Omesuri. Bicara tentang strategi bisnis, Husnil Teba adalah salah satu sosok yang layak dijadikan contoh. Kurang-lebih puluhan tahun, ia bergelut dalam dunia bisnis. Riwayat berbisnisnya, mula-mula tergerak dari pengalaman masa kecilnya. Ia adalah seorang yang tidak mau mengemis atau meminta-minta bantuan orang.
“Dulu waktu SD, karena fisik saya seperti ini, jadi ada teman yang jemput saya pakai motor tapi karena terus-terus jadi saya malu dan memutuskan untuk berhenti sekolah dan mulai berpikir untuk berbisnis,” ungkapnya saat ditemui di Balauring, Kamis (9/12). Berhenti mengejar ijazah dan gelar pendidikan tinggi bukan berarti Husnil akan gagal dalam mengejar masa depannya. Kemauan kuat untuk menjadi pebisnis, mendorong dirinya untuk mulai buka usaha di kampung halamannya, Balauring.
Saat ini, ia sudah membuka usaha untuk menjual barang-barang elektronik, ada politron, kabel dan balon listrik, kacamata dan masih banyak lagi. Memang benar, Tuhan sungguh adil. Ia memberikan talenta bagi Husnil untuk lahir sebagai pebisnis sukses dengan hanya mengandalkan dua tangan untuk bergerak dan otak yang penuh dengan pikiran kreatif. Berkat berbisnis pula, suami dari Ismawati Abdullah ini cukup populer disebut namanya di Kedang. Ia biasa dikenal dengan nama gaulnya yakni Dosa. Entah dari mana motif awal pemberian nama itu, hanya Dosa dan Tuhan yang tahu.
Perjalanan panjang dalam berbisnis, menurut Dosa adalah pengalaman berharga yang membuat ia matang dan tetap fokus pada jalan ini. Walaupun kondisi fisik yang terbatas, ia tidak putus asa. Dari ketekunan dan semangat juang tersebut, ayah satu anak ini, sudah bisa menghidupi keluarganya.
“Ya, dulu orangtua sudah pelihara kita, sekarang tugas kita untuk pelihara mereka,” ungkapnya.
Pesan untuk Pengusaha Muda
Walaupun sudah sukses, Husnil bukanlah sosok yang egois. Ia amat rendah hati dan tidak malu-malu membagi ilmu pengetahuannya tentang berbisnis. Salah satu komitmen yang menjadi energi berbisnis yakni tidak putus asa. Ia juga berpesan agar para pengusaha muda untuk tetap tekun dan tidak boleh malas berusaha.
“Kuncinya itu kita harus rajin, tidak boleh malas. Kalau ada kemauan pasti ada jalan,” pesannya penuh makna. Selain itu, dalam berbisnis, ia tidak semata-mata berorientasi profit, tapi ada hal lain yakni pelayanan yang mesti didahulukan.
“Karena kita ini berusaha untuk membantu orang jadi para pelanggan yang datang dengan jumlah uang terbatas, ya saya kasih mereka kredit dulu, nanti kalau sudah gajian atau ada uang baru mereka bayar. Banyak pelanggan itu orang-orang yang saya kenal, teman dan keluarga,” ungkapnya menutup pembicaraan dengan wartawan INBISNIS.
(Antonius Rian/Redaksi)