Perusahaan ini didirikan oleh seorang pemuda lulusan Harvard, Nadiem Makarim.
GoJek pertama kali dirintis sejak 2011 lalu akan tetapi pada saat itu belum berbasis aplikasi smartphone seperti sekarang ini. Gojek awalnya muncul sebagai call center dimana pelanggan dihubungkan dengan para pengendara ojek.
"Dulu itu, untuk cari pengendara yang available saja lamanya bisa 15 menit lewat call center karena ditelepon satu per satu. Nah, sekarang 'manusia' di tengah sudah dihilangkan sehingga bisa dipercepat," ujar Nadiem.
Baru pada 2015 GoJek meluncurkan aplikasi untuk smartphone Android dan Iphone. Dimana aplikasi tersebut sarana pemesanan yang menghubungkan pelanggan dengan ojek.
Dalam aplikasi tersebut, pelanggan cukup membuka aplikasi kemudian memesan ojek, maka pengendara Ojek terdekat pun akan datang menghampiri pelanggan dengan segala, hal ini karena aplikasi Gojek juga berbasiskan GPS (Global Positioning System ) atau sebuah teknologi terkait lokasi.
Inspirasi Nadiem untuk mendirikan gojek berawal dari kisahnya yang tiap hari menaiki gojek untuk berangkat bekerja. Menurut Nadiem gojek lebih efisiensi waktu karena dapat menembus kemacetan Jakarta.
"Saya punya mobil, tapi saya tinggal di rumah saja," kata Nadiem.
Nadiem kemudian menjadi akrab dengan para ojek lantaran sering naik ojek. Di kala perjalanan-perjalanannya nadiem sering mendengar keluhan dan cerita-cerita para pengemudi ojek tersebut.
"Dia (ojek) kerja 14 jam, dari jam 8 pagi sampai 10 malam tidak ketemu anak istri. Itu pun cuma dapat penumpang 4 kali dalam sehari," ujarnya.
Nadiem menjadi empati dengan perjuangan para kaum ojek untuk mempertahankan hidupnya. bersama rekannya Michaelangelo Moran berdirilah PT GoJek Indonesia dengan program layanan yang ditawarkan adalah ojek panggilan (pada saat 2011).
Kini Gojek menjelma menjadi perusahaan raksasa yang membantu meningkatkan perekonomian banyak orang. Memberikan dan membuka lapangan kerja adalah satu hal yang mulya sejalan dengan cita-cita awal dibentuk Gojek, yaitu atas keprihatinan kaum-kaum bawah.
Kemajuan teknologi mesti dimanfaatkan oleh siapapun itu termasuk anak muda, kisah nadiem ini patut ditiru sebagai motivasi untuk melahirkan kreasi-kreasi inovatif lainnya.
Berkat prestasinya, kini Nadiem sudah dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri, ia diberi tugas memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
(Data diolah dari berbagai sumber/GRY/Redaksi)