Berdasarkan data sementara, menurut Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, sebanyak 44 orang berhasil ditemukan sedangkan sebagian lainnya masih dalam proses pencarian. Jumlah ini dapat bertambah mengingat proses pencarian korban masih gencar dilakukan.
Baca Juga: Update peringatan Dini Cuaca Nusa Tenggara Timur
Dirinya menerangkan, bencana banjir tersebut selain memakan korban jika juga merusak infrastruktur jalan. Empat jembatan dan beberapa wilayah putus total. Ini menyebabkan terjadinya kesulitan pada akses transportasi.
Penanggulangan bencana dilakukan dengan disalurkannya sejumlah alat berat menuju ke lokasi bencana serta pemerintah setempat membangun tenda-tenda darurat guna tempat pengungsian.
Baca Juga: #PrayForNTT Jokowi Perintahkan Segera Laksanakan Penanganan Dampak Bencana NTT
Disisi lain, berdasarkan data yang terhimpun, korban meninggal dunia dari Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, sebanyak 38 orang. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena diduga masih terdapat warga yang tertimbun lumpur pasca banjir. Korban lain yang terdampak sebanyak 9 KK atau 20 jiwa dan 5 orang dinyatakan luka luka.
Baca Juga: #PrayForNTT Korban Meninggal Longsor di Flotim Mencapai 54 Orang
Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang dinyatakan meninggal dunia dan 40 KK terdampak bencana. Sementara itu, di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, sebanyak 3 orang dinyatakan meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan telah dirujuk ke puskesmas serta 7 orang dinyatakan hilang.
(Red*/Koko)