wrapper

Breaking News

Thursday, 13 May 2021

Sejarah dan Desakan WHO Kepada Pemerintah pada Hari Perawat Internasional

Ditulis Oleh 
Rate this item
(0 votes)

--------------------

INBISNIS.ID, DENPASAR - 74 Tahun lalu, tepatnya 12 Mei 1974, merupakan awal peringatan Hari Perawat Internasional oleh the International Council of Nurses (ICN).

Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, tujuan diperingatinya hari perawat untuk menyoroti peran penting perawat dalam perawatan kesehatan dan memperingati hari kelahiran tokoh keperawatan modern Florence Nightingale.

Nightingake merupakan tokoh penting dalam keperawatan karena jasanya selama Perang Krimea tahun 1850-an. Ia saat itu bertugas di Rumah Sakit Barrack di Scutari (sekarang distrik Istanbul, Turki) dan memimpin sekelompok perawat yang merawat tentara Inggris.

Saat pertama kali tiba, dia terkejut dengan kondisi fasilitas rumah sakit. Sehingga ia memberlakukan standar keperawatan yang ketat dan memastikan bahwa bangsal tetap bersih dan persediaan makanan serta obat-obatan tercukupi.

Pengalaman di Scutari membuatnya mengkampanyekan reformasi dunia keperawatan.

Pada 1860, ia membuka Nightingale School of Nursing di St. Thomas Hospital di London, Inggris.

Berkat upaya dan keberhasilannya mendirikan sekolah, telah mendorong pembentukan sekolah pelatihan serupa untuk perawat di tempat lain.

Setiap tahun, ICN memperingati Hari Perawat Internasional dengan memproduksi dan mendistribusi materi promosi dan pendidikan.

 

Tiga Desakan WHO :

Disampaikan WHO bahwa dunia masih kekurangan perawat sejumlah 5,9 juta perawat, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

"Pandemi Covid-19 adalah pengingat dari peran vital perawat. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lainnya, kami tidak akan memenangkan pertempuran melawan wabah, kami tidak akan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau cakupan kesehatan universal," tulis WHO.

 

WHO mendesak kepada pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan: 

1. Keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan. Termasuk memastikan akses tanpa hambatan ke APD.

2. Perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit, dan asuransi. Selain itu juga memiliki akses ke pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan, termasuk wabah. 

3. Perawat diberi dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membantu merespons dan mengendalikan COVID-19 dan wabah di masa depan.

(Wirawan |Redaksi)

Dibaca 277 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami