Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Sabtu (22/5), Otto mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program ini, seperti para petugas kesehatan yang hampir semuanya terlibat dalam penanganan covid-19.
“Selain itu, yang menjadi kendala ialah, masyarakat sangat berhati-hati, dan selalu waswas berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas), demikian pula petugas kesehatan bila berkunjung ke masyarakat, ada masyarakat curiga, ragu, menerima petugas kesehatan,” kata Otto melalui pesan singkat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan
Selanjutnya, selama pandemi covid-19, alokasi pendanaan fokus kepada penanganan covid-19.
Kendala-kendala tersebut, menyebabkan pelaksanaan program HIV-AIDS tidak optimal.
“Kami berharap, para petugas program di Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan tetap semangat melaksanakan program HIV-AIDS, dan pasien jangan ragu datang di Fasyankes untuk berkonsultasi dan mengambil obat,” tutup Otto.
(Amatus Rahakbauw/Redaksi)