Ditemui di halaman Kantor Lembaga Adat Masyarakat Fakfak pada Minggu (23/5) sore, Valentinus berpesan agar masyarakat tetap menjaga kamtibmas, dalam mengawasi adanya hal-hal atau isu-isu tidak sesuai yang datang dari luar untuk memecah belah kerukunan warga.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat adat Kabupaten Fakfak, baik itu yang Papua maupun non Papua, yang bersama-sama saudara kita, dari luar ada, tinggal sama-sama di sini menjaga kerukunan dan kedamaian. Terlebih kita punya saudara-saudara, khususnya orang asli Papua atau asli Fakfak yang ada di Karas Pulau Tiga, sampai Wamosad Tomagge,” kata Valentinus.
Ketua Lembaga Adat Masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat Valentinus Kabes
“Maka itu, saya selaku Ketua Lembaga Adat Kabupaten Fakfak, mengharapkan kepada saudara-saudara yang ada di pihak berwajib, untuk tetap mengantisipasi situasi ini, jangan sampai ada orang-orang yang dari luar Fakfak yang masuk untuk memecah belah kita sendiri atau kita masyarakat Adat yang ada di sini,” ujar Valentinus menambahkan.
Selanjutnya, Valentinus mengharapkan bahwa akan selalu ada koordinasi antar tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pihak berwajib untuk menciptakan situasi agar tetap aman dan terkendali.
“Saya pikir negara kita ini kan negara hukum, jadi langkah-langkah yang diambil oleh negara berarti sudah melalui satu proses penelitian sesuai dengan hukum dan UU, baik nasional maupun internasional,” tutur Valentinus.
Sehingga nantinya, pemerintah harus lebih jeli melihat pemetaan permasalahannya, jika orang Papua identik dengan selalu buat masalah, karena menurut Valentinus, sekitar 80 % orang Papua itu jika bicara dengan intonasi atau nada yang keras, itu karena hak mereka, bukan politik.
Ketua Lembaga Adat Masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat Valentinus Kabes
“Tetapi mungkin, ini yang nanti pemerintah pusat bisa ada orang -orang khusus yang dari, BIN, BAIS untuk mengklarifikasi masalah itu harus jelas, sehingga jangan sampai ada pernyataan bahwa orang Papua yang melakukan kekerasan itu dianggap teroris padahal bukan mungkin karena hak-haknya ini yang dipetakan,” ujar Valentinus.
Terkait itu juga, Valentinus senantiasa selalu mendukung segala bentuk kebijakan pemerintah, agar tiap oknum yang ingin memecah belah agar ditangkap atau ditahan sehingga ada efek .
“Secara pribadi saya berharap, Kabupaten Fakfak ini tetap aman, damai seperti hari ini. Kabupaten Fakfak sebagai Kabupaten tertua di Tanah Papua ,tetap kita amankan Fakfak, Papua dan Indonesia. Fakfak sebagai tonggak sejarah Papua, karena sejarah Indonesia itu ada di Fakfak.
(Amatus Rahakbauw/Redaksi)