wrapper

Breaking News

Saturday, 05 Jun 2021

Kisah Pilu Fatmawati, Ngemper di Serangan Demi Hidupi Anak-anaknya

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)

--------------------

INBISNIS.ID, DENPASAR - Kawasan serangan merupakan salah satu destinasi wisata yang juga sebagai tempat konservasi penyu.  masyarakat sering terlihat memadati serangan untuk hanya sekedar duduk bersantai atau memancing. 

Sebelum masuk ke kawasan serangan berjejer di pinggir jalan lapak pedagang yang berjualan makanan dan minuman ringan. Salah satu lapak tersebut adalah milik seorang ibu 2 anak bernama Fatmawati, dirinya terpaksa berjualan di sana untuk dapat mempertahankan hidupnya setelah Pelabuhan Benoa tempatnya berdagang sebelumnya menjadi sepi akibat ditutupnya pariwisata Bali. 

"Saya sudah berjualan disini sekitar 6 bulan lalu, sebelumnya di Benoa (pelabuhan-red) yang penting saya tetap bisa menghidupi kedua anak saya" 

Fatmawati menceritakan setiap hari dirinya ke serangan menggunakan sepeda gayung untuk membawa barang dagangannya, hal itu ia lakukan demi menghidupi anak-anaknya seorang diri karena malang nasibnya suami tercinta telah meninggalkannya untuk selama-lamanya 

"Saya kesini sama anak saya, satu lagi di kos sendirian, bapaknya sudah tidak ada, suami saya tenggelam 8 bulan yang lalu saat sedang berlayar, sampai saat ini belum ditemukan, kalau saya ga seperti ini (berjualan) mau  makan apa kami,“ ujarnya 

Ditinggal suami tentunya membuat dirinya terpuruk, kesedihan yang mendalam sangat dirasakan, ditambah kondisi perekonomian yang luluh lantak akibat pandemi. 

Dirinya hanya berharap diizinkan berjualan di sekitar serangan tersebut, isu beradar jika proyek dari CSCEC sudah rampung, maka dilarang untuk berjualan disana. Ia khawatir tidak bisa menghidupi anak-anaknya, satu-satunya sumber penghasilannya hanya dari berdagang di serangan tersebut. 

Sebelumnya Fatmawati mengatakan sempat menerima bantuan sosial berupa beras dan kebutuhan pokok lainnya, tetapi kini sudah tidak ada lagi.

Wanita tangguh asal Madura ini berharap ada uluran tangan pemerintah untuk membantunya dan tetap memberikan berjualan di sana, satu lagi yang disampaikan kepada INBISNIS, asuransi kematian suaminya sampai saat ini belum dicairkan.

(PTW/Redaksi)

Dibaca 251 Kali Terakhir disunting pada Saturday, 05 June 2021 15:05

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami