Sopir-sopir bus tersebut rata mengeluh dengan pendapatan yang menurun drastis. Trayek Bus dari Denpasar menuju kota Negara, Jembrana atau menuju Gilimanuk biasanya selalu dipenuhi penumpang kala sebelum pandemi. Tetapi dalam keadaan pandemi ini penumpang tak lebih dari 10 orang penumpang
Duham, salah satu sopir Bus menuturkan, kadang dirinya twrpaksa membatalkan perjalannya akibat penumpang hanya berjumlah 2-3 orang saja.
“Aduh susah, kalau gak dapat (penumpang) minimal 5 orang lah saya mending gak jalan, bensinnya ga nutup, saya kasiH teman saya yang berangkat belakangan” tutur Idham
Pria Asal Lombok yang telah 13 tahun menjadi sopir ini sangat mengharapkan pembukaan pariwisata benar-benar terjadi di bulan juli ini.
“Kami sopir gini (bus) juga kena, sepi banget, ya semoga saja dibuka (pariwisata), karena itu pasti akan berpengaruh” tegasnya
Gubernur Bali sebelumnya menyebut pembukaan border pariwisata tergantung pemerintah pusat. Pemerintah provinsi Bali hanya menunggu dan menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan teknis dan mekanisme. Sebelum pembukaan juli terwujud kebijakan work from bali akan dilaksanakan sebagai persiapan pembukaan dan membangkitkan perekonomian Bali yang terpuruk.
(GRY/Redaksi)