Dia mengklaim tidak ada kaitan kenaikan kasus covid-19 dengan program WFB. Menurutnya, kenaikan kasus dipicu peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat Bali di tengah situasi sudah mulai kembali seperti normal.
"Saya menegaskan itu tidak ada kaitannya sama sekali. Kasus naik karena seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat karena di Bali sekarang situasi seperti sudah normal," jelasnya pada press briefing wartawan secara daring, Senin (28/6).
Koster menyebut per harinya, kasus positif covid-19 saat ini bertambah sekitar 150-250 orang. Ia menyebut angka tersebut tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Tingkat kematian, kata dia, relatif landai dengan catatan di bawah 5 orang per hari. Dari data kasus aktif saat ini di kisaran 1.408 orang, 400-an di antaranya dirawat di RS dan sisanya menjalani isolasi mandiri.
Ia juga mengatakan tidak terjadi lonjakan wisata domestik yang signifikan. Pemda Bali mencatat setiap harinya ada 8.000-9.000 wisatawan yang datang ke Bali lewat udara dan melebihi 10 ribu pendatang per hari lewat jalur darat.
"Mengenai wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali, terutama dari Jakarta, tidak ada perubahan yang signifikan walau ada kenaikan kasus. Tapi tidak berpengaruh terhadap jumlah kunjungan domestik ke provinsi Bali," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan mewajibkan 25 persen dari total PNS di tujuh kementerian di di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk bekerja dari Bali.
Tujuh kementerian yang dimaksud adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Investasi.
WFB diharapkan dapat menggairahkan perekonomian Bali yang sangat tergantung dengan sektor pariwisata yang saat ini lesu dihantam pandemi.
(PTW/Redaksi)