Kapal yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri tersebut adalah KM Umsini. Pengelolaannya sebagai tempat isoman, merupakan kerja sama PT Pelni (Persero) dengan Pemkot Makassar.
"Hal ini merupakan bentuk perwujudan kolaborasi Pelni sebagai BUMN bersama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam memerangi Covid-19 di Indonesia," kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni, O.M. Sodikin, Senin (2/8).
Baca Juga : Ikuti Pelatihan Jurnalistik Bersama INBISNIS, Gratis!
Ia mengatakan, KM Umsini siap menjadi tempat isolasi apung bagi 785 pasien COVID-19 yang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.
Ia menjelaskan, tiap-tiap bed antar pasien isolasi mandiri telah diberikan sekat (recovery capsule) dan terbagi atas empat deck dengan pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Sementara, untuk tenaga medis telah dipersiapkan sebanyak 64 tempat tidur dengan lokasi yang terpisah dari deck pasien isolasi mandiri. Jumlah tersebut sesuai dengan kebijakan 50 persen dari kapasitas kapal sehingga protokol kesehatan di atas kapal tetap terlaksana.
Beberapa fasilitas penunjang di kapal juga telah dipersiapkan guna mendukung pelaksanaan isolasi mandiri, seperti penyediaan kamera pengawas (CCTV) pada 31 titik di atas KM Umsini, poliklinik, jogging track.
"Deck atas sebagai ruang terbuka di atas kapal juga dapat dimanfaatkan oleh pasien isolasi mandiri sebagai lokasi untuk berolahraga maupun berjemur. Kami berharap dengan fasilitas yang disediakan dapat mendukung percepatan proses penyembuhan pasien yang melakukan isolasi di atas kapal Pelni,” ujar Sodikin.
KM Umsini adalah satu dari 26 kapal penumpang yang dioperasikan oleh PT Pelni dan menyinggahi Makassar dalam rute pelayarannya. Kapal berkapasitas 2000 pax ini memiliki rute reguler Kijang - Tanjuk Priok - Surabaya - Makassar - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP). Selama masa PPKM Darurat berlangsung, KM Umsini merupakan salah satu kapal yang melakukan portstay akibat dari penutupan sejumlah wilayah.
(PTW/Redaksi)