Hal itu dikatakan Arief Mone Ketika tampil sebagai narasumber dalam webinar nasional bertema ‘Menuju Kebangkitan Ekonomi Ummat di masa Pandemi’ yang diselenggarakan oleh Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Makassar bekerjasama dengan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia secara daring pada Sabtu (18/9/2021).
“Pengusaha itu harus punya tekad yang kuat dan juga harus menguasai manajemen jika ingin berhasil”, ungkap Arief dalam pemaparannya. Pengetahuan manajemen yang dituntut menurut Arief diantaranya adalah manajemen keuangan, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia bahkan pengetahuan hukum pun harus dimiliki demi membawa perusahaan selalu dalam koridor yang ditetapkan oleh regulator.
Webinar nasional dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan milad KAHMI ke-55 tahun 2021. Demikian disampaikan oleh Sahman AT selaku ketua panitia ketika berkesempatan memberikan laporan pada bagian awal acara webinar.
“Ada 8 kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan sehubungan dengan rangkaian milad tahun ini. Kegiatan tersebut antara lain Donor Darah, Operasi Celah Bibir dan Lelangit, Penandatanganan Nota Kesepahaman antara MD KAHMI Kota Makassar dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas hasanuddin (RSGMP UNHAS), Pelatihan Jurnalistik Dasar, Webinar Nasional, Peluncuran/Pencetakan Buku yang ditulis oleh kader KAHMI, Peluncuran Website MD KAHMI Kota Makassar serta Ramah Tamah”.
Arief Mone tampil sebagai pembicara pertama disusul oleh Eka Sastra dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), serta ditutup oleh Sandiaga Salahuddinn Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kegiatan yang dipusatkan koordinasinya oleh panitia di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia dihadiri oleh Ketua Umum dan Sekertaris Umum MD KAHMI Kota Makassar Pangerang Moenta dan Andi Sri Hastuti Sultan.
Beberapa pengurus MD KAHMI Kota Makassar turut hadir secara langsung (offline) diantaranya Aslim Taslim dan Hizba Muhammad. Turut hadir Rektor ITB Nobel Indonesia Mashur Razak beserta beberapa jajaran staf ITB Nobel Indonesia.
(Sahman/SBN)