"Per bulan kasarannya bisa sekitar antara range Rp 10-30 juta. Tergantung proyek berapa lama dia bekerja. Bisa sampai Rp 60-70 juta," tutur Penyelam komersial Opank alias Ahmad Maulana, dikutip detikcom, Minggu (26/9).
"Ada pemasangan pipa, pengelasan juga, dan lain-lain," tutur Opank menjelaskan apa saja yang bisa dilakukannya sebagai penyelam komersial.
Gaji yang besar sesuai dengan resiko yang dihadapi penyelam komersial ini. Opank mengatakan sebelum turun ke laut, penyelam harus dipastikan dalam keadaan sehat jasmani dan mental. Jika ada masalah, maka penyelaman harus dibatalkan.
"Harus prima. Harus, harus. Satu yang wajib dilakukan adalah screening di kesehatan. Kita harus melakukan tahapan. Uji fisik, uji lab, kayak medical check up setahun sekali. Jadi memang ada halangan jadi nggak bisa nyelam. Kita lagi flu itu pasti nggak bisa diving. Nggak boleh nyelam. Gangguan psikologis, misalnya ada pikiran rumah atau gimana kadang kita juga nggak boleh untuk diving," ungkap Opank.
Kondisi lapangan yang tidak bisa ditebak juga bisa membuat nyawa tukang las bawah laut terancam. Dan jangan lupa alat-alat selam yang mumpuni ketika turun ke dalam laut.
"Tiba-tiba cuaca buruk, Tiba-tiba arus kencang, datang tidak bisa diduga. Kita harus siap situasi seperti itu. Kegagalan mesin bisa juga terjadi," tutur pria yang sudah menekuni profesi ini sejak tahun 1998.
(PTW/Redaksi)