Sedangkan saat akses penerbangan dibuka, tentu saja sektor pariwisata mengalami pertumbuhan kembali. Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan secara matang menyambut momentum tersebut.
“Kita harus siapkan secara detail infrastruktur, sehingga wisatawan datang, tetapi COVID-nya tetap terkendali” instruksi Presiden di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali, di kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar (08/10/21).
Meskipun COVID-19 sepenuhnya belum tuntas, namun Provinsi Bali dinilai telah siap untuk memulihkan perekonomian. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam rangka mengapresiasi penanganan COVID-19 di Provinsi Bali terhitung sejak 7 Oktober 2021 telah berhasil menurunkan kasus aktif hingga 95 persen dari puncak kasus.
“Jadi pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama, terus tekan. Ini betul-betul harus ada konsistensi” ucapnya.
Selain itu, Presiden meminta kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat memanajemen pengendalian lapangan pasca dibukanya penerbangan internasional.
“Kita tunjukkan bahwa kita mampu mengelola, mampu mengendalikan dengan manajemen yang ada di lapangan” tambahnya.
Tak lupa juga Presiden memberi arahan terkait vaksinasi agar selalu berjalan beriringan dengan aktivitas ekonomi. Melihat pengalaman di beberapa negara, setelah kasus aktifnya mulai turun dan aktivitas ekonomi mulai kembali dibuka namun tidak diimbangi dengan kecepatan vaksinasi, maka mengakibatkan lonjakan kasus meningkat seiring dengan kenaikan angka kematian.
“Jadi artinya apa? Vaksinasi itu penting” lanjut Presiden.
Mengutip fakta yang dirilis dari laman setkab.go.id, per tanggal 8 Oktober 2021, vaksinasi di Provinsi Bali sendiri telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua. Artinya di Bali, vaksinasi hampir terlaksana dengan total.
“Kita harapkan nantinya setelah tanggal 14 [Oktober] dibuka, yang paling penting itu testing dan tracing-nya betul-betul dikerjakan secara maksimal. Terutama yang merah-merah itu agar diperbaiki. Misalnya, testing mingguan di Bangli 57 persen, di Karangasem 34 persen, dinaikkan. Tracing-nya juga sama, yang masih merah-merah agar dinaikkan. Ini menurut saya hanya sentuhan kecil-kecil, tapi memang perlu dilakukan kalau kita sudah buka” pungkasnya.
Oleh sebab itu, Presiden meminta Pangdam dan Kapolda setempat supaya terus mendorong angka vaksinasi di beberapa wilayah sekalipun setelah 14 Oktober nanti.
Meski demikian, meski pemulihan ekonomi harus dipercepat bersamaan dengan vaksinasi, Presiden tetap optimis dan telah memutuskan membuka penerbangan internasional.
“Nanti secara teknis akan disampaikan oleh Pak Gubernur dan dari Pak Menko. Tapi intinya, kita harus menyiapkan infrastrukturnya, infrastruktur kesehatannya, dan tanggal 14 [Oktober] itu betul-betul dibuka dan sudah siap betul. Kalau dari sisi vaksinasi sudah enggak ada masalah,” tegasnya.
(NMH/SBN)