"Gelombang digitalisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini yang dipercepat oleh pandemi COVID-19 harus kita sikapi dengan cepat dan tepat. Kita lihat bank berbasis digital bermunculan, juga asuransi berbasis digital bermunculan, dan berbagai macam e-payment harus didukung. Penyelenggara fintech terus bermunculan, termasuk fintech syariah. Inovasi-inovasi finansial teknologi semakin berkembang, fenomena sharing ekonomi semakin marak dari ekonomi berbasis peer-to-peer hingga business-to-business" ucap Jokowi.
Senada dengan hal tersebut. Jokowi merasa cemas karena maraknya kriminalisasi berkedok Pinjaman Online (Pinjol) yang merugikan masyarakat, khususnya masyarakat yang sedang terlilit hutang.
"Tetapi pada saat yang sama saya juga memperoleh informasi banyak penipuan dan tindak pidana keuangan telah terjadi. Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya" imbuhnya.
Oleh karena itu, Jokowi mendukung aktivitas perekonomian terintegrasi dengan sistem digital atau yang disebut dengan fintech, yaitu program komputer dan teknologi yang digunakan untuk mendukung atau memungkinkan layanan perbankan dan keuangan. Sehingga nantinya Indonesia tergolong menjadi raksasa digital setelah China dan India, menjadi negara dengan ekonomi terbesar di tahun 2030.
Ekonomi Indonesia yang terus berinovasi ke arah yang jauh lebih positif, pesat, baik di sektor UMKM, perekonomian masyarakat kecil, inklusi keuangan yang stabil serta transaksi ekonomi yang terafiliasi secara hukum adalah rangkaian program ekonomi yang digadang-gadang akan menuju Go Digital.
Maka dalam rangka memperbaharui ekosistem perekonomian saat ini, selain memerlukan partisipasi masyarakat, perluasan, relasi serta dukungan dari pemangku kepentingan, oleh sebab itu Jokowi berharap, terlebih kepada OJK untuk melaksanakan misi tersebut.
"Saya titip kepada OJK dan para pelaku usaha dalam ekosistem ini untuk memastikan inklusi keuangan yang kita kejar, yang harus diikuti dengan percepatan literasi keuangan dan literasi digital agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif" harapnya.
Sedangkan literisasi keuangan bertujuan agar masyarakat lebih melek soal finansial, bagaimana mengatur sirkulasi keuangan, melunasi hutang piutang dan lain sebagainya. Program ini nantinya, menurut Jokowi, akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui sistem digital beserta pengaturan literasi di dalamnya.
(NMH/SBN)