Pengukuhan dilakukan secara virtual dalam acara Rapat Kerja Nasional Badan Karantina langsung dari Aston Hotel Kupang tepat pukul 14.30 WITA atau pukul 15.40 WIT.
Pengukuhan yang dilakukan oleh Dewan Pembina yaitu menteri pertanian sendiri disaksikan oleh Ketua Umum JPN Imam Mujahidin Fahmid (guru besar fakultas pertanian UNHAS) dan seluruh dirjen lingkup kementerian pertanian, esalon I dan II serta semua Kepala Balai Karantina seluruh Indonesia.
Saat Sambutan Menteri Pertanian mengatakan bahwa ada empat hal yang harus diperhatikan seluruh komda JPN di daerah yaitu konsolidasi emosional, konsolidasi konsepsi, perbaikan organisasi dan yang terakhir adalah konsolidasi kemitraan.
Sedangkan ketua umum JPN dalam laporannya mengatakan bahwa target pengukuhan sebanyak 514 Komda seluruh Indonesia, namun pada hari ini baru dikukuhkan sebanyak 477 komda, sehingga ada waktunya lagi untuk pengukuhan tambahan sebanyak 73 Komda.
“Pembentukan JPN di lingkup kementan ini sangat direspon dari kaum millennial dan petani, organisasi ini bukan organisasi struktural, fungsional tapi merupakan organisasi kemitraan yang akan menunjang tugas dan fungsi kementerian”, jelas Imam.
Sementara itu Kasubag Tata Usaha Balai Karantina Pertanian Ternate Simon Soli yang mengkoordinir setiap komda daerah di Provinsi Maluku Utara kepada INBISNIS mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian ke tiga dari seluruh rangkaian kegiatan menyambut hari ulang tahun yang ke 144 Badan Karantina Nasional.
“Dari 477 Komda yang dilantik hari ini, ada 7 komda di wilayah Maluku Utara yaitu, Komda Ternate, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Morotai, Kota Tidore, dan Kepulauan Sula,” jelas Simon.
Lebih jauh dikatakan Simon bahwa tugas dan fungsi Komda JPN adalah mata, telinga dan mulut dari kementerian, sehingga berbagai persoalan tentang pertanian di daerah dapat dikomunikasikan dengan baik ke kementerian.
Nanti ada aplikasi yang diberikan agar komunikasinya cepat dan akurat, sehingga semua informasi dan komunikasinya akan dilakukan melalui aplikasi tersebut,” tutur Simon.
(ARH/SBN)
