Setelah berkeliling beberapa lama di dalam area pasar untuk melihat - lihat ikan apa yang akan dibeli, saya akhirnya berhenti pada lapak Bapak Firo, sambil menunggu ikan yang sedang dibersihkan dan dipotong kecil, kami berbincang - bincang.
Pria asal Madura ini mengatakan, sudah belasan tahun menggeluti usaha berdagang ikan di Pasar Kedonganan namun baru di masa Pandemi Covid-19 ini, penghasilannya dan beberapa pedagang lainnya mengalami penurunan yang sangat signifikan sampai 60%.
Situasi ini membuat Firo sempat putus asa dan berniat untuk pulang ke kampung halamannya bersama keluarga karena kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dan membayar biaya sekolah anak - anaknya.
Pak Firo melanjutkan dengan nada yang sedikit marah, pemerintah tidak memihak kepada kami rakyat kecil, peraturan dari pemerintah membuat kami makin susah, katanya. Sabtu (23/10/2021)
Sejak diberlakukan PPKM Level 4, penghasilannya bahkan turun sampai 75% karena sepinya pembeli.
Di tengah kekhawatiran akan masa depan keluarganya, Pak Firo terpaksa harus menjual salah satu motornya untuk menambah modal usaha berdagang ikan.
Berkat kegigihan dan kerja keras serta dukungan dari keluarga Pak Firo akhirnya bisa melewati masa - masa sulit selama Pandemi Covid-19 dengan peraturan PPKM yang berulang kali diterapkan.
Pak Fori mengatakan, Pasar Kedonganan mulai ramai lagi sejak satu minggu lalu dan terasa normal seperti sedia kala karena penghasilannya mengalami peningkatan walaupun baru 70%.
Hal ini mungkin berhubungan dengan dibukanya kembali Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai oleh Pemerintah pada tanggal 14 Oktober 2021.
Akhir kata, Pak Firo menyampaikan kerinduannya akan situasi yang normal, banyak pembeli yang datang dan bebas bisa pergi ke mana saja tanpa harus dibatasi dengan segala macam aturan. Harapannya agar Pandemi Covid-19 segera berakhir.
(Herman Yosef Subu Sadipun/SBN)