Empat wilaya yang dimaksud antara lain, adalah Kuta Utara, Nusa Penida, Denpasar kota, dan Denpasar Selatan. Data ini dihimpun mulai dari bulan Oktober hingga November saat ini. Jadi, empat titik ini menjadi rawan dan perlu diperhatikan masyarakat Bali.
Untuk itu selaku Badan Stasiun Geofisika ingatkan warga agar selalu berhati-hati pada saat keluar Rumah.Hal ini diungkapkan, Angga V Diansari Selaku Staf Fungsional di Badan Pelayanan Data Geofisika Sanglah, Bali, pada Rabu (17/11/2021).
"Memasuki musim hujan seperti saat ini potensi petir yang tinggi di Bali terdapat di empat wilayah, Denpasar kota, Denpasar Selatan, Kuta Utara, Nusa Penida," ujarnya
Dijelaskan, potensi Petir terjadi karena adanya pengumpulan awan tebal sehingga besar kemungkinan akan terjadi petir-petir yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Jadi, masyarakat berharap agar pelu hati-hati pada saat kondisi seperti ini.
"Sekarang kan lagi musim hujan biasanya pertumbuhan awan lebih tinggi, itu yang bisa memunculkan petir-petir ini. Jadi, Petir terjadi dipengaruhi oleh pertumbuhan awan, dan itu terjadi pada saat musim hujan seperti saat ini," ungkapnya.
Angga mengungkapkan, untuk wilaya Tabanan, Kediri, Mengwi, Saledeng, Pupuan, Kuta Selatan, potensi petirnya sangat sedang karena faktor cuacanya tidak separah di empat wilayah lain.
"Untuk potensi petir sedang menyebar di Kuta Selatan, Kediri, Mengwi, Tabanan, Pupuan, Saledeng, potensi Petirnya sangat rendah," ungkapnya.
Oleh karena itu, selaku Staf fungsional di Stasiun Geofisika Sanglah menghimbau agar masyarakat Bali khususnya yang ada di daerah rawan Petir perlu hati-hati jika sedang melakukan perjalanan saat musim hujan.
"Kami menghimbau agar masyarakat perlu hati-hati kalau sedang melakukan perjalanan, hindari pepohonan, dan kurangi mengendarai kendaraan pada saat musim hujan,” tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)