Misa berlangsung sore hari pukul 16.30 WITA. Misa ini dihadiri oleh camat Larantuka Aloysius Riberu, ketua PGRI Larantuka Maxi Kolin dan para guru tingkat TK-PAUD hingga Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan se kecamatan Larantuka. Mereka hadir mengenakan seragam PGRI.
Misa syukur hari guru dipimpin oleh RD. Hendrik Leni selalu pastor paroki Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka.
Dalam khotbahnya RD. Hendrik mengatakan bahwa seorang guru harus bergerak dengan hati dan memulihkan pendidikan. Guru tidak hanya sosok yang berdiri di depan kelas dan mengajar, namun juga harus bisa menghidupkan literasi.
Perayaan ini tidak hanya berlangsung di Gereja Katedral namun juga di Gereja Ebenezer dan Masjid, karena itu semua guru bisa merayakan syukur hari guru sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Sementara sembilan anggota guru mewakili kecamatan Larantuka menghadiri perayaan memperingati hari guru dan PGRI tingkat kabupaten yang dilaksanakan di kecamatan Witihama.
Di akhir misa, Maxi Kolin menyampaikan bahwa tugas utama menjadi seorang guru adalah memanusiakan manusia yakni peserta didik.
"Guru harus bangkit dan maju agar sejalan dengan tema hari guru nasional yaitu bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan" ungkap Maxi
Camat Larantuka, Aloysius Riberu juga menambahkan pesan agar masyarakat tetap menjaga situasi pandemi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Meskipun tidak bisa memeriahkan HUT PGRI namun merayakan misa menjadi sebuah bentuk syukur untuk memperingati hari bahagia ini.
(Avilla Riwu/Redaksi)