Tema yang dibahas kali ini ialah bagaimana mendampingi para entrepreneur muda yang baru agar mereka bisa bertahan di dunia industri dan berkembang.

Frans Budi Pranata, anggota CEO Indonesia yang pernah meraih Indonesia Best CFO tahun 2013 dari perusahaan Yupi Indo Jelly Gum dan juga tahun 2015 dari Zalora menjelaskan jika program pendampingan untuk pengusaha muda di CEO Indonesia sudah lama dijalankan yang dilakukan secara virtual dan telah memiliki beberapa video materi untuk dapat ditiru dan dipelajari oleh para pengusaha muda lainnya. 

“Kita ada 20 jenis entrepreneurship, jadi tergantung mereka mau belajar apa. Dengan menonton video-video tersebut dan mereka mulai memahami permasalahan yang dapat timbul,sehingga nantinya pendampingan jadi lebih efisien,” terang Frans dengan yakin.

Sejalan dengan pola pendampingan yang demikian, Reni Setiawati, anggota CEO Indonesia lainnya yang juga sekaligus owner dan CEO CNS (Nusantara Card  Semesta) menerangkan jika program pendampingan yang dilakukan oleh anggota CEO Indonesia diharapkan pengusaha muda begitu lulus tidak hanya jadi karyawan tetapi bisa sukses menjadi pengusaha. 

“Yang kita dampingi pengusaha muda dari berbagai jurusan di seluruh universitas di Indonesia. Tidak hanya dari fakultas ekonomi, bahkan lulusan dokter juga kita bimbing, begitu ia lulus jadi dokter ia bisa belajar memahami bagaimana mengembangkan kemampuan komunikasinya dan belajar mengelola usaha dalam bidang medis,” jelas Reni Setiawati yang awalnya merintis NCS hanya dengan 5 orang kurir dan menyewa garasi sebagai kantor, dan kini NCS berkembang pesat dengan mempekerjakan sekitar 3.000 lebih karyawan yang tersebar di ratusan kantor cabang di seluruh Indonesia.

Kedepannya, para anggota Yayasan Global CEO Indonesia yang aktif di dunia pendidikan ini akan berkomitmen mendampingi 1000 pengusaha-pengusaha muda agar mereka dapat berkembang lebih pesat menciptakan produk karya anak bangsa.

(Redaksi)