Setelah kunjungan tersebut, Deputi BI yang juga merupakan Ketua 7 Badan Pengurus Harian MES Nasional meninjau implementasi pembayaran digital melalui QRIS di Pantai Wisata Sulamadaha. Implementasi QRIS di objek wisata merupakan salah satu inovasi di dalam Sistem Pembayaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Turut hadir dalam kunjungan beliau ke Provinsi Maluku Utara yaitu Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Dwi Pranoto, Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Bandoe Widiarto, Kepala Grup Sistem Pembayaran Nilai Besar dan Perizinan Sistem Pembayaran Ritel, R. Moh. Dudi Dermawan, Deputi Kepala Perwakilan KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko.
Selanjutnya pada Senin 6 Desember 2021, deputi meresmikan secara langsung Pasar Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) QRIS di Pasar Bastiong, Kota Ternate. Peresmian yang dihadiri secara langsung oleh Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Sofwan, Walikota Ternate Tauhid Soleman, Gubernur Provinsi Maluku Utara yang diwakili oleh Asisten 3 Asrul Gaelea, serta pimpinan PJP/Perbankan Kota Ternate.
Saat menyampaikan sambutannya, Sugeng kembali menyampaikan highlight terkait beberapa manfaat QRIS seperti: Sarana pembayaran yang higienis, Transaksi tercatat dan langsung masuk ke rekening, Tidak perlu uang kembalian dan bebas risiko pencurian, Biaya transaksi praktis bapi usaha mikro (0%), dan Transaksi yanp tercatat dapat membanpun profil kredit atau credit scoring, sehingga dapat mempermudah UMKM dalam pengajuan pembiayaan atau kredit ke lembaga keuangan.
Oleh karena itu, beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk siap QRIS-kan Maluku Utara dan semoga QRIS tidak hanya terimplementasi di pasar maupun pusat perbelanjaan, tetapi jupa diperluas misalnya elektronifikasi transaksi Pemda seiring dengan telah dibentuknya 9 Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Provinsi Maluku Utara.
“Senada dengan hal tersebut, kami jupa terus mendorong terciptanya ekosistem keuangan digital serta keuangan yang inklusif. Tingkat implementasi QRIS di Maluku Utara pada tahun 2021 cukup luar biasa, dengan capaian sebesar 202,54% dari target atau sebesar 25.115 merchant per 30 November 2021, dimana angka ini merupakan persentase capaian tertinggi dalam program QRIS 12 Juta Merchant secara nasional,” papar Sugeng.
Selain pasar rakyat, QRIS telah diimplementasikan ke berbagai komunitas strategis, mulai dari Kawasan Wisata, Rumah Ibadah, Instansi Vertikal, UMKM dan Toko serta Retailer melalui kerjasama dengan Perbankan di Maluku Utara dan berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah Daerah. Hal tersebut merupakan hasil dari sinergitas berbagai pihak untuk memperluas digitalisasi di Maluku Utara dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
(Anto Hoda/Redaksi)