Berdasarkan Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan nomor: 1435/KOM-Kes/XII/2021 terdapat 30 peserta uji kompetensi dari Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng telah dinyatakan berkompeten. Hanya 2 orang yang belum kompeten dari 32 peserta. Dari data tersebut, Pendidikan profesi Ners Unika Santu Paulus Ruteng berhasil meraup persentase 93,75%.
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners, Ns. Oliva Suyen Ningsih, M.Kep kepada media ini mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang telah diperoleh dari ke-32 peserta profesi Ners yang telah berjuang mendapatkan hasil yang memuaskan ini.
"Saya selaku ketua program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners merasa bangga dengan adik-adik yang telah berjuang penuh meraih hasil uji kompetensi ini. Mereka adalah angkatan kedua setelah dibukanya program Profesi Ners di Unika," tutur Ns. Yeni sapaan akrabnya.
Kemudian, Ns. Yeni Juga mengungkapkan bahwa hasil Ukom ini merupakan salah satu Indikator mutu daya saing pada tingkat Nasional.
"Hasil Ukom yang diperoleh hari ini merupakan penambahan terhadap salah satu indikator mutu Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners untuk bersaing pada level Nasional," paparnya dengan penuh bangga.
Sementara itu, salah satu peserta Ukom, Maria Theresia Rahayu yang telah berkompeten saat diwawancarai media ini mengaku bangga dan bahagia setelah mengetahui hasil ujian kompetensi tersebut.
"Saya merasa Bahagia dan bersyukur sekali sudah bisa mengikuti ukom dengan baik dan menjadikan saya lebih percaya diri karena setelah diuji saya ternyata kompeten," ungkap Rahayu.
Ria begitu akrab disapa, mengungkapkan proses persiapan dirinya dan teman-teman saat sebelum mengikuti ujian. Ia mengakui bahwa mereka terus melakukan diskusi dan kerja soal latihan bersama di luar jam bimbingan.
"Untuk persiapan ukom, saya dan teman-teman sering mengadakan belajar bersama di luar jam bimbingan. Selain itu saya dan beberapa teman mengikuti kelas bimbel online dari Appskep Indonesia yang dapat memperkaya ilmu keperawatan profesi," paparnya.
Tidak hanya itu, Ria bersama teman-temannya sering mengerjakan soal dan membahas soal adalah satu cara yang mereka lakukan untuk mempersiapkan diri.
"Selain itu, kami membuat catatan kecil berupa rumus-rumus atau hal yg penting juga kami lakukan," terangnya.
Sementara saat ditanya terkait persiapan para dosen pembimbing Ukom, Ria mengaku sangat membantu mereka dalam proses pengerjaan soal waktu ujian.
"Untuk persiapan dari dosen dengan bimbingan yang intens dan pembahasan soal, tips dan trik menjawab soal, juga materi-materi sangat membantu kami dalam mengerjakan soal ukom.
Para dosen sangat terbuka dengan diskusi dan sangat ikhlas meluangkan waktu untuk menjawab ketidaktahuan kami", tandasnya dengan jujur.
Kemudian, Ria juga berharap kepada Dosen pembimbing agar kedepannya bimbingan Ukom untuk profesi Ners lebih ditingkatkan.
"Saya berharap kedepannya bimbingan lebih ditingkatkan lagi dan lebih menekankan pada kepahaman materi. Kemudian juga tips dan trik menjawab soal. Ukom terus berlanjut", harap Ria.
Sementara untuk temannya yang belum kompeten, Ria berpesan untuk tidak boleh patah semangat. Terus berjuang dan berusaha.
"Buat teman2 yang belum kompeten. Jangan patah semangat. Terus berjuang, terus berusaha. Belajar terus dan terus jangan berhenti. Barengi usahamu dengan do'a. Pasti kamu akan berhasil," teguh Ria.
Tidak hanya Ria, ekspresi bahagia mendapatkan hasil uji kompetensi muncul juga dari Maria Oktasianai Sema, Alumnus Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng tahun 2015 itu merasa bangga dan bahagia mendapatkan hasil yang telah diperolehnya.
"Hasil Ukom hari ini merupakan buah doa dan kerja keras saya selama proses pendidikan profesi Ners di Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng ini," imbuh Nai Sema sapaan akrab gadis berdarah Cibal itu.
Karena itu, Nai Semua berharap dan berpesan untuk angkatan yang masih menjalani proses pendidikan profesi Ners untuk belajar lebih giat dan tekun.
"Harapan saya untuk ke depannya, khususnya untuk teman-teman yg belom UKOM (Sedang menjalankan masa studi NERS) belajar lebih giat lagi dan semoga apa yang sudah kami terima dari Pra-Ukom sampai hari ini dapat dipertahankan dan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi dari pihak kampus", harapnya.
Sementara untuk teman yang belum lulus, Nai berpesan untuk tetap semangat.
"Bagi teman-teman yang belum kompeten, agar tetap semangat untuk kalian. Jadikan pencapaian hari ini sebagai fondasi dalam menggapai hari esok. Kegagalan awal dari sebuah Kesuksesan," pesan Nai.
(Hendratias Iren/Redaksi)