Doa tersebut dipersembahkan melalui Misa yang dipimpin oleh Pater Ignas, SVD, yang dilangsungkan di Aula Hotel Sinar Kasih, Danga, Kamis (23/12) malam.
Dalam kotbahnya, Pater Ignas, SVD. Menyebutkan bahwa Frans Lebu Raya adalah sosok Pancasilais. Dalam hidupnya Frans Lebu Raya senantiasa berjuang agar nilai-nilai luhur Pancasila tetap dijaga dan diperjuangkan.
"Frans Lebu Raya itu orang yang selalu berbicara tentang Pancasila. Pada suatu kesempatan dia ketemu saya, dia biacara begini, Pancasila itu lahir di Ende, jadi kita orang Flores NTT harus benar-benar jaga Pancasila sebagai dasar Nagera" Ujar Pater Ignas, SVD, dalam kotbahnya, yang dikutip INBISNIS.ID.
Sementara itu, Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Cabang Nagekeo, Yohanes Paulinus Nuwa Veto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Frans Lebu Raya merupakan sosok yang sederhana dan berpegang teguh pada Ideologi Marhaenisme ajaran Bung Karno.
Hal tersebut tercermin dalam tindakannya yang konsisten, karier politiknya maupun kebijakan-kebijakan politiknya. Semasa menjadi Gubernur NTT, Wakil Gubernur NTT dan Anggota DPRD kala itu.
"Abang Frans ini pergi dengan meninggalkan kenangan, pergi dengan meninggalkan teladan, juga kebanggaan bagi GMNI NTT dan GMN Indonesia seluruhnya", Ungkap Ketua PA GMNI Nagekeo, dan juga sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Hanura.
"Kiprahnya baik. Baik sebagai ketua Partai, baik sebagai pemimpin sebuah lembaga, dari Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, maupun posisi sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur NTT 2 periode. Spirit Marhaenisme dia bawa terus, dan ini tampak dalam kebijakan yang dia ambil seperti "Anggur Merah", Anggaran masyarakat Menuju Sejahtera, Ungkap Paul Nuwa Veto.
"Anggur Merah" merupakan salah satu potret kecil Spirit Marhaenisme dalam kebijakan Frans Lebu Raya meramu anggaran Pemerintah untuk masyarakat kecil.
Kata Paul, Terlepas dari kelemahan dan kekurangan dari Program "Anggur Merah", itu merupakan konsekuensi dari sebuah kebijakan, tetapi keberpihakannya jelas bagi kesejahteraan masyarakat yang paling kecil.
"Ini adalah bukti kegigihannya dalam menerapkan Marhaenisme dalam Jabatannya sebagai Pemimpin, sebagai Gubernur. Saya pikir Ini satu hal yang patut kita teladani", Ungkapnya.
"Abang Frans Selamat Jalan, Iman dan amal mu pasti menghantar engkau kepada kediaman abadi," Imbuh Ketua Persatuan Alumni GMNI Nagekeo.
Dalam testimoni para alumni GMNI, yang diwakili oleh Petrus Dua, Marsel Lamara dan Antonius Moti, yang dirangkum media INBISNIS.ID, menerangkan bahwa, Frans Lebu Raya adalah sosok sederhana dan Humanis.
Frans Lebu Raya merupakan orang yang Konsisten Mengejawantahkan atau menjelmakan,mewujudkan, melaksanakan, memanifestasikan ajaran dari Bung Karno Marhaenisme dalam setiap jabatan dan kebijakannya. Selain itu, Beliau adalah sosok senior yang senantiasa membesarkan kadernya dalam posisi dan situasi apapun.
(Petrus Fua Betu Tenda / Redaksi)