Romo Agustinus Guna, Pr, Pastor Paroki Salib Suci Hoelea yang memimpin perayaan ekaristi Natal Agung pada Sabtu (25/12) mengatakan, kelahiran Yesus ke dunia membawa nilai toleransi yang luar biasa. Toleransi yang dibawa oleh Yesus Sang Juru Selamat mesti dimaknai mulai dari dalam diri masing-masing orang bukan sebaliknya menuntut toleransi pada orang lain.
“Yang paling penting adalah toleransi dan kerukunan itu mesti mulai dari dalam diri kita masing-masing, bukan menuntut pada orang lain,” ungkapnya saat membawakan Homili di hadapan ratusan umat Katolik yang mengikuti perayaan Natal Agung di gereja Stasi Walangsawa, desa Walangsawa, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT.
Dalam Homili tersebut, ia berulang-ulang kali mengatakan, umat Katolik mesti berjalan bersama Yesus yang lahir untuk membangun kerukunan dan toleransi yang bermartabat.
Salah satu nilai toleransi yang ia tekankan dalam Homilinya yakni toleransi dalam iman, misalnya ke gereja pada hari minggu menjadi contoh umat Katolik membangun toleransi dalam imannya.
Walaupun perayaan Natal di Walangsawa diselingi dengan hujan yang jatuh dengan derasnya, tetapi umat katolik tetap antusias dan hadir memenuhi ruangan gereja Walangsawa.
Pantauan INBISNIS.ID, jumlah umat yang hadir cukup banyak tetapi protokol Covid-19 tetap diperhatikan misalnya mencuci tangan dan memakai masker. Natal agung tersebut tampak meriah diiringi koor dari umat stasi Aramengi.
(Antonius Rian/Redaksi)