Camat Aloysius bersama sejumlah masyarakat Dusun Wuas, Desa Rende Nao, melakukan perbaikan plat duiker atau pembatas jembatan dengar pinggir got, sungai atau dengan irigasi. duiker berbentuk persegi panjang dan memanjang dari ujung ke ujung lain jembatan dan agak sedikit lebih
tinggi dari pemukaan jalan. Karena hal ini sering dilalui masyarakat.
Dijelaskan Aloysius, selain itu, kerusakan plat duiker juga memicu kecelakaan lalu lintas. Melihat plat duiker berlubang yang membahayakan keselamatan masyarakat, sehingga Camat Lamba Leda Timur gerakan warga dan langsung berinisiatif memperbaikinya.
"Kasihankan warga harus jatuh saat melintas diplat duiker tersebut. Makanya kami memperbaiki, agar bisa dinikmati masyarakat dengan aman dan nyaman," ujar Aloysius.
Menurutnya, kerusakan plat duiker tersebut dipicu akibat hujan deras yang mengguyur selama ini, sehingga air sungai wae Buntang meluap dan banyaknya sampah serta potongan kayu yang hanyut dan tersangkut di bawah terowongan.
Harapannya masyarakat jangan menunggu pemerintah untuk memperbaiki aset-aset itu. Semua itu milik masyarakat dan juga wajib dijaga serta memelihara dan memperbaikinya.
Kendati demikian, kata Aloysisus Roma Daur, yang kerap disapa Roni Daur, pihaknya meminta dan mengimbau kepada warga agar menjaga aset yang telah dibangun tersebut.
Lebih lanjut, Camat Roma, Mengatakan Jalur ini merupakan aset kabupaten, namun kita sebagai masyarakat jangan melihat aset itu milik siapa, karena kita masyarakat sendiri juga yang menggunakannya. Menurutnya, segala sesuatu yang difungsikan untuk fasilitas umum masyarakat harus dijaga dan dirawat sebaik-baiknya.
“Kepada warga disini jagalah dan rawat jalan yang sudah diperbaiki dengan baik karena ini sudah diserahkan kepada kita, maka telah menjadi aset yang dapat kita manfaatkan, tentunya harus kita jaga dan pelihara bersama. Ini kan dibangun untuk kita, siapa lagi yang menjaganya, kalau bukan kita semua", pesannya.
(Hendratias Iren/FF)