wrapper

Breaking News

Wednesday, 12 Jan 2022

Relawan Muhammadiyah hadapi Tantangan Kirim Logistik 7,5 Ton,Ke Pulau Terluar di Selayar

Ditulis Oleh 
Rate this item
(2 votes)
Relawan Muhammadiyah Kirim Logistik 7,5 Ton Kepada Korban Gempa

--------------------

INBISNIS.ID, SELAYAR - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang didukung penuh oleh Lazismu, kembali mengirimkan sejumlah relawan dan logistik ke pulau Bonerate dan Kalaota, kawasan terdampak parah gempa magnitudo 7,5 yang terjadi tiga pekan lalu di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Sebanyak 15 orang relawan berasal dari MDMC Sulawesi Selatan, Kabupaten Selayar, Jawa Tengah dan Yogyakarta berangkat menuju dua pulau Sabtu, (08/01/2022) pagi dengan menggunakan kapal Pelni Sabuk 85.

Mereka membawa barang logistik untuk kebutuhan respon di Bonerate dan Kalaotoa yang direncanakan akan berlangsung sampai 1 bulan ke depan. Total logistik yang dibawa sebanyak 7,5 ton dengan rincian 250 paket hunian darurat terdiri 500 lembar tenda terpal, 250 kg kawat dan 325 kg paku. Dan juga 500 paket family kit berupa perlengkapan mandi seperti sabun mandi, sabun cuci, sikat serta pasta gigi, perlengkapan tidur berupa kelambu. Perlengkapan makan berupa gelas, piring, sendok makan, sendok nasi, sendok sayur, panci, tempat nasi dan perlengkapan sholat berupa sarung dan sajadah.

Fathul Faruq, koordinator tim respon MDMC PP Muhammadiyah untuk gempa Selayar menyampaikan bahwa "bantuan tersebut berasal dari donasi masyarakat indonesia yang disalurkan melalui lazismu, lebih lanjut Faruq menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi timnya dalam respon ini", ujarnya.

Menurutnya, para relawan yang dikirim beserta logistik akan ditempatkan di pos pelayanan (posyan) Muhammadiyah yang sudah berdiri di Desa Sambali, Bonerate dan Garaupa Raya, Kalaotoa.

Berdasarkan informasi yang masuk, kedua pulau tersebut sekarang roda ekonominya belum lancar, untuk belanja juga masih sulit.
“Walaupun ada, dalam skala besar harus dikirim dari Makassar. Untuk kebutuhan sehari-hari itu juga masih terbatas, ada beberapa yang bisa dibeli di sana misalnya logistik makanan untuk anggota tim,” kata Faruq.

Secara umum, tambah Faruq, memang yang didatangi oleh timnya merupakan desa-desa dengan kerusakan paling parah dari pada di desa-desa lainnya dan aksesnya juga cukup sangat sulit.

Selain logistik, akses komunikasi juga menjadi perhatian utama tim relawan Muhammadiyah. Komunikasi di dua pulau tersebut hanya bisa dilakukan di lokasi-lokasi dan jam-jam tertentu. Bahkan di 2 pulau tersebut belum ada jaringan PLN masuk, listrik hanya mengandalkan genset dan solar cell.

“Hal Ini menjadi tantangan koordinasi kami,” ungkap Faruq.

Karena masuk pulau-pulau terluar, Faruq mengatakan jika terjadi kondisi emergensi, fasilitas kesehatan terbaik hanya puskesmas setempat, sedangkan yang paling dekat dan paling cepat diakses itu di Maumere, NTT.

Kalau mau kembali ke pulau Selayar, akses transportasinya menggunakan kapal pelni ataupun kapal feri itu pun seminggu sekali jadwalnya.

“Ada kapal rakyat, kapal kayu yang biasa mengangkut barang-barang, mereka punya trip, hanya saja tidak terjadwal. Kalau memang pas barang dimuat banyak mereka jalan, kalau tidak, mereka juga tidak punya jadwal jalan,” ungkap Faruq.

Maka dari itu, menurut Faruq, MDMC menyiapkan seluruh kebutuhan utamanya untuk emergency kesehatan itu dibawa dari Pulau selayar, baik obat-obatan termasuk makanan, untuk mengantisipasi jika terjebak ombak dan tidak bisa keluar dari kedua pulau tersebut.

Untungnya, di kedua pulau tersebut warga memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi karena di beberapa musim mereka harus bertahan, tidak bisa akses keluar dan mendapatkan belanja dari luar. Mereka hanya bertahan dengan mengandalkan apa yang dimiliki dan ada di pulau itu, bisa sampai 3 sampai 4 bulan.

“Ini saya pikir menjadi catatan yang sangat krusial untuk teman-teman tim relawan. Jika tim kami harus melakukan hal yang sama dengan warga, harus survive bulan 2 sampai 3 bulan tanpa asupan logistik dari luar,” tutupnya.

(Andi Rusman/FF)

Dibaca 215 Kali Terakhir disunting pada Thursday, 03 February 2022 09:57

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami