Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Daerah Drs. Sahril Abdul Rajak, SE., M.Si., Wakil Rektor III Unkhair Dr. Syawal Abdul Ajid, SH. MH., Wakil Dekan III FEB, Nonce Hasan, SE. MM., Koordinator Prodi Ekonomi Pembangunan, Aswir Hadi, SE., M.Si , unsur Pimpinan OPD Halbar, Camat, Kepala Desa dan sebanyak 119 mahasiswa peserta program MBKM tersebut.
Saat menyampaikan sambutan Sekda, Sahril Abdul Rajak yang mewakili Bupati Halbar memberikan apresiasi kepada Universitas Kahirun atas kerjasama dengan pelaksanaan program MBKM untuk pendampingan masyarakat desa dalam proses pembangunan di desa.
“Mahasiswa memang perlu turun ke masyarakat, agar dapat merasakan secara langsung dinamika dan persoalan yang ada di masyarakat, dan saya mewakili masyarakat sangat membuka diri, apabila kalian (mahasiswa) kembali kesini untuk mengangkat persoalan di desa menjadi tulisan skripsi nantinya”, jelas Syahril.
Lebih jauh disampaikannya, bahwa desa harus menjadi serambi kabupaten. Kita harus terus berkolaborasi antara Pemda Halbar dan Kampus Unkhair untuk membangun desa.
Menurutnya, Halbar memiliki kurang lebih 170 desa, dan regulasi mewajibkan setiap desa harus memiliki badan usaha desa (Bumdes) dan sepertinya Bumdes kita semuanya tidak jalan alias mati karena semuanya hanya merupakan copy paste saja.
Untuk diketahui bahwa pada Tanggal 18 Oktober 2021 di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun telah Melaksanakan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat Guna Melaksanakan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kerja Sama Pelaksanaan Membangun Desa ini mencakup kegiatan ; 1. Identifikasi dan mengembangkan potensi Desa/Daerah, 2. Memberikan kontribusi pemikiran dalam penyelesaian masalah di Desa, 3. Pemberdayaan masyarakat desa sesuai kebutuhan Para Pihak dengan didampingi Dosen Pembimbing.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar di luar program studi dan dapat dikonversikan pada mata kuliah-mata kuliah yang telah disepakati di Program Studi yang maksimalnya setiap BKP MBKM sebesar 20 SKS. Di samping itu kegiatan ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa terhadap dunia kerja dan industri agar mahasiswa lebih mengenal
dan mendekatkan diri dengan dunia kerja sehingga dapat memudahkan mahasiswa menyiapkan diri memasuki dunia kerja pada saat mereka lulus.
Syahril berharap bahwa kerjasama ini tidak sampai disini, kerjasama harus diperluas pada bidang-bidang yang lain.
“Semoga kedepan kita juga dapat mengimplementasikan kerjasama di bidang pertanian, perikanan dan hukum”, pungkas Syahril.
(Anto Hoda / Redaksi)