Diketahui, kabar tersebut ada dua penerbangan yang akan mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, yakni Maskapi Garuda dari Narita Jepang pada 3 Februari 2022 dan juga Singapore Air line yang berencana mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada 16 Februari 2022.
I Wayan Puspa Negara selaku Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB), mengatakan kabar tersebut suatu harapan baru bahwa Pariwisata Bali yang akan kembali bangkit pasca pandemi Covid 19.
"Dengan kedatangan maskapai penerbangan ini tentu memunculkan secercah harapan optimisme kebangkitan kembali pariwisata Bali secara bertahap," ujarnya.
Lanjut Puspa, namun dengan catatan Pemerintah Pusat segera menunjukkan regulasi yang mendukung hal itu karena sejauh ini masih banyak kendala Wisatawan mancanegara (Wisman) bisa masuk Bali diantaranya masalah Visa Policy, Quarantine Policy, Stop Over Flight atau Flight Policy, Insunce Cover USD 100.000.
Selain itu kata Puspa Negara, adanya pembatasan hanya 19 Negara yang boleh masuk, Bandara PPLN hanya 3 Bandara (Soetta, Juanda dan Samratulangi), dan waktu jam buka operasional di destinasi yang masih dibatasi sampai pukul 22.00 wita.
“Hal ini menjadi faktor Blokade yang absolute, oleh karena itu adanya kembali wacana (seperti surat terlampir) tentu, kami APPMB menyambut hangat rencana dibukanya secara real Bandara Ngurah untuk penerbangan internasional pasca dibukanya open border tanpa schema yang jelas sejak 14 Oktober 2021 hingga sekarang belum ada Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai,” ujar Puspa Negara.
Puspa Negara, semoga kabar ini betul-betul terjadi karena itu pihaknya sangat senang dan tentu sangat berdampak pada kondisi perekonomian masyrakat yang kian lama sudah terpukul.
“Semoga tidak PHP lagi. Selanjutnya kami pun meyakini bahwa, Kamis tanggal 03 Februari 2022. Pukul 16.35 akan Landing di Ngurah Rai Garuda dari Narita Jepang dengan membawa Wisman dari Jepang (sesuai surat terlampir),” jelasnya.
Ia menuturkan, sembari menyampaikan jadi secara real jika benar tanggal 04 Februari dibuka, dan ada yang landing. Maka ini adalah Wisman perdana yang masuk Bali yang akan mendapat pengalungan bunga serta sambutan Water Canon yang berarti merupakan momentum penting dalam perkembangan pariwisata Bali untuk restart disaat pandemi untuk bangkit dan bertumbuh kembali.
“Artinya harapan besar bagi pelaku pariwisata akan mulai bisa melihat secercah harapan untuk kembali bangkit dan bergairah, bergerak memutar kembali aktivitas kepariwisataan setelah 2 tahun tengkurep dan mati suri,” imbuhnya.
Ia menambahakan, hal ini juga akan menjadi suntikan darah segar bagi para pelaku pariwisata untuk bergiat dan menata kembali aktivitasnya untuk menuju recovery dan memberikan Tricle Down Effect serta Multifliyer Effect bagi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat.
“Pelaku pariwisata sendiri tentu akan mulai melakukan langkah strategis dengan membuka kembali usahanya yang diikuti dengan memanggil kembali para karyawan yang sudah 2 tahun dirumahkan, sehingga terlihat ada geliat dan optimisme baru untuk bangkit,” tutupnya.
( Dionisius Harum / FF )