Dalam pesan WhatsApp yang diterima awak media INBISNIS.ID, Rabu (9/2/22), Alexander Aur menekankan pentingnya media berada dalam koridor hukum agar karya jurnalistik bisa efektif dan berdaya guna.
“Kemudahan mendirikan jurnalisme online harus berada dalam koridor hukum. Media online harus dikelola oleh Lembaga atau Perusahaan Media yang berbadan hukum. Dengan demikian, seluruh aktivitas jurnalistik pada media online mendapat perlindungan hukum dan dipantau oleh masyarakat dalam koridor hukum. Dengan berada dalam koridor hukum, aktivitas jurnalistik juga tetap sesuai dengan tujuan utama jurnalisme khususnya jurnalisme online. Undang-Undang Pers yang menjadi patokan juridis wartawan dalam aktivitas jurnalistik akan efektif dan berdaya guna bila wartawan–khususnya media online–bekerja untuk media online berbadan hukum,” pesan tegas penulis buku Sastra dan Jendela-Jendela Diri Manusia tersebut.
Pesan yang sama, ia tujukan kepada media-media online yang ada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Untuk media-media online, khususnya di Lembata, perlu memperkuat medianya dengan memiliki badan hukum perusahaan atau lembaga media,” ujarnya.
“Selamat merayakan hari pers. Saya berharap pers mampu mencerdaskan rakyat dalam seluruh karya-karya jurnalistik dan harus benar-benar independen, bebas kepentingan agar mampu menulis dan mewartakan kebenaran-kebenaran yang hakiki. Saya juga berharap Pers mampu membuat rakyat melek dengan demokrasi.”
Hal ini disampaikan oleh Ketua Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Lembata, Fransiskus Limawai Koban melalui pesan WhatsApp.
Lebih lanjut Fery Koban juga memberikan pesan khusus bagi para jurnalis agar mampu tampil sebagai insan pers yang berkarakter dan bernurani dalam aktivitas jurnalistik. Ia berharap agar karya jurnalistik tidak memihak kepentingan-kepentingan tertentu.
Sementara itu, menurut Emanuel Ubuq, salah seorang pegiat budaya di Lembata, Media sudah mengisi dinamika demokrasi dan politik dengan edukasi politik dan gerakkan kesadaran berdemokrasi di Lembata. Oleh karena itu, sebagai warga Lembata, ia berharap agar pers tetap mengawal kebijakan-kebijakan publik yang populis dan menjadi penyalur aspirasi publik. Selain itu, Eman Ubuq juga menekankan pentingnya independensi karena menurutnya, banyak media yang cenderung tergilas kepentingan pihak-pihak tertentu, khususnya pada bidang politik.
Hal senada diungkapkan oleh Justin L. Wejak, warga Lembata diaspora lainnya yang menjadi staf pengajar dalam Program Studi Indonesia dan Asia di The University of Melbourne, Australia melalui pesan WhatsApp Rabu (9/2/22), ia berharap HPN menjadi kesempatan untuk melihat kembali fungsi dan peran pers di era kekinian. Setiap tahun tepatnya 9 Februari, kita merayakan hari pers. Semoga ini menjadi kesempatan untuk sejenak berkontemplasi tentang fungsi dan peran pers di era mutakhir. Media itu salah satu sumber mahapenting dari informasi dan berita. Dari media, kita tahu tentang dunia. Media itu medium pendidikan sekaligus jembatan emas menuju pencerahan.
Dari Negeri Kanguru, Justin L. Wejak menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih kepada para praktisi media, khususnya para wartawan yang setia meliput dan menulis berita.
“Selamat mengemban misi pencerahan melalui pemberitaan-pemberitaannyang faktual, bukan fiktif. Selamat hari pers! Wishing a very happy press day,” demikian pesan Justin L Wejak.
(Antonius Rian/Redaksi)
