Pandemi Covid-19 memang membawa pukulan keras bagi para pelaku di sektor jasa wisata dan travel, termasuk perjalanan umrah dan haji.
Nantinya pelaksanaan ibadah umrah akan dibagi atas empat tahap, dan mulai dilakukan uji coba pada 4 Oktober.
Lets Go To Labuan Bajo with White Pearl Phinisi
Dikutip Bisnis.com, nantinya akan ada kenaikan paket umrah, mengingat ada beberapa tahap yang harus dilalui jemaah, seperti protokol kesehatan. Adapun yang akan mengalami peningkatan harga yakni, lonjakan tarif pajak dan peningkatan harga bahan bakar minyak atau BBM. Dari dua komponen yang sudah tentu mengalami peningkatan itu, kenaikan paket diprediksi mencapai 10 persen, maka jemaah diminta untuk memaklumi adanya lonjakan harga paket ini.
Adapun empat tahap pembukaan ibadah umrah oleh pemerintah arab saudi antara lain:
1. Pemerintah mengizinkan warga dan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah.
2. 18 Oktober 2020, Arab Saudi membuka aktivitas umrah dan salat di Masjidil Haram serta ziarah ke Raudhah Masjid Nabawi bagi warga Saudi dan ekspatriat. Di tahap ini, Saudi membuka 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram, yaitu 15 ribu jemaah umrah dan 40 ribu jemaah salat per hari.
3. Arab Saudi mengizinkan warga setempat, ekspatriat, dan warga luar Saudi yang bebas dari risiko Covid-19 untuk melaksanakan umrah dan salat pada 1 November 2020
4. Aktivitas umrah dan salat di Masjidil Haram, serta ziarah ke Raudhah dari dalam dan luar Arab Saudi dibuka secara maksimal 100 persen dari kapasitas. Tahap ini diberlakukan apabila otoritas berwenang memutuskan bahwa risiko pandemi berakhir.