Dari rekaman CCTV yang beredar di laman sosial media, terlihat bola api besar saat terjadinya ledakan. Bom meledak pada pukul 10.30 Wita dan bahkan terlihat bagian tubuh yang berserakan di sejumlah titik.
14 orang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Sebanyak 3 orang dirawat di RS Stella Marris Makassar. Para korban mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Kemudian ada 7 korban yang dilarikan ke RS Akademis Makassar. Para korban itu luka akibat terkena serpihan di bagian betis dan paha.
Berikut sejumlah fakta-fakta aksi terkutuk bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: UEA Investasi 7 Triliun, Aceh Diprediksi Bakal Kebanjiran Turis Arab
1. Sebelum ledakan, ada yang masuk paksa parkiran Gereja Katedral
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menyebut, sebelum ledakan bom terjadi, ada satu orang pengendara sepeda motor masuk ke lokasi. Orang tersebut sempat ditahan oleh petugas untuk tidak masuk.
2. Seorang terduga pelaku adalah pria
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan telah memastikan, jenis kelamin salah satu terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Salah satu terduga pelaku adalah laki-laki.
3. Pelaku diduga 2 Orang
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku diduga dua orang dengan mengendarai sepeda motor.
4. Polisi identifikasi bagian tubuh di lokasi ledakan
Beberapa bagian tubuh manusia ditemukan di gerbang Gereja Katedral Makassar usai ledakan bom bunuh diri. Polisi membawa bagian tubuh tersebut ke rumah sakit guna mengidentifikasi identitasnya. Penyidik menemukan bagian tubuh dari yang diduga adalah jenazah pelaku.
Baca Juga: Relawan Pemantau Gunung Api Sinabung Butuh Bantuan
5. Gereja Katedral Makassar pastikan kondisi Uskup dan Pastor baik
Sementara itu, Anggota Keuskupan Agung Katedral Makassar, Franz Nipa memastikan para uskup dan pastor di Gereja Katedral dalam kondisi baik usai ledakan diduga bom. Kuria Keuskupan Agung Makassar meminta para pastor dan umat untuk waspada namun tetap tenang dan meminta kepada umat untuk tidak terprovikasi aksi keji tersebut.
(Red*)